Categories: MotoGP

Gak Kuat? Marc Marquez Bertahan Semusim Lagi di Honda?

RiderTua.com – Marc Marquez menghadapi keputusan sulit. Haruskah dia menjalani semusim lagi dengan Honda yang terpuruk? Seperti diketahui, pada dua seri terakhir sebelam jeda musim panas di Sachsenring dan di Assen pada Minggu pagi, Marquez memutuskan untuk tidak mengikuti balapan utama karena merasa kelelahan setelah mengalami banyak crash (5 kali crash di GP Jerman dalam waktu 40 jam).

Marc menjelaskan, “Seperti yang kita ketahui, kondisi fisikku tidak 100 persen saat balapan di Assen. Selain pergelangan kaki terkilir dan jari patah, saya mengalami patah tulang rusuk yang sangat menyakitkan. Saya bangun pada hari Minggu pagi dengan rasa sakit yang parah. Setelah pemeriksaan, kami bersama tim medis memutuskan untuk tidak membalap. Kami ingin mencegah kondisi saya menjadi lebih buruk dan memastikan saya dapat pulih selama liburan musim panas.”

Apakah Marc Marquez akan Bertahan Semusim Lagi di Honda?

Marc Marquez menyebut TT Belanda sebagai titik rendah. Pada hari Minggu di Assen, dengan blak-blakan dia mengakui bahwa tidak hanya membutuhkan istirahat untuk kembali bugar secara fisik, tetapi dia juga butuh untuk membangun kembali sisi mentalnya.

Serangkaian crash dan terutama highside horor dalam pemanasan di GP Jerman (“Crash tak terduga setelah hanya dua lap tanpa ngepush. Itu sulit untuk dipahami oleh seorang pembalap,” jelas Marc kala itu) jelas menunjukkan hilangnya kepercayaan diri bintang Repsol Honda itu. Oleh karena itu, rider berusia 30 tahun itu memikirkan karirnya saat ini dan di masa depan selama liburan musim panas.

Bulan lalu, secara mengejutkan Stefan Pierer (CEO Pierer Mobility AG dengan merek KTM, Husqvarna dan GASGAS) menegaskan, “Kita tidak akan percaya seberapa sering Marc Marquez ditawarkan kepada kami dalam beberapa bulan terakhir.”

Selama tes pada November 2022 dengan prototipe Honda RC213V 2023, pemenang MotoGP 59 kali itu mengakui, “Ini bukan motor pemenang.” Itu sebabnya dia terus kalah 0,7 hingga 0,8 detik dari waktu terbaiknya di tes pramusim lainnya di Sepang dan Portimao.

Joan Mir, Marc Marquez, Alex Rins, Takaaki Nakagami

Seperti diketahui, Marc punya sebuah moto ‘all or nothing’ yang selalu dipegangnya. Juara dunia MotoGP enam kali itu finis di posisi ke-3 dan berada di barisan depan grid di kualifikasi Portugal dan dalam balapan sprint. Namun dalam balapan hari Minggu, setelah manuver pengereman yang sangat berbahaya, dia menabrak Miguel Oliveira yang kemudian menderita patah tulang di tangan kanannya dan kemudian absen untuk tiga balapan lagi sebagai akibatnya.

Setelah 8 seri pertama, Marc Marquez belum satu pun mencetak poin di race utama hari Minggu. 3 kali crash dan tidak berkompetisi sama sekali sebanyak 6 kali.

Sejak Assen, superstar yang kini hanya menempati peringkat 19 dalam klasemen itu telah mempertimbangkan pilihannya untuk masa depan. Opsi pertama, Marc bisa mengakhiri kontrak dengan Honda, kemudian pensiun atau setidaknya cuti 1 tahun. Opsi kedua, rider asal Cervera-Spanyol itu bisa bertahan di Honda dan kembali merana dengan RC213V selama 1 tahun lagi.

Opsi ketiga, Marc bisa pindah ke Pierer Group dan tampil di sana sebagai pembalap pabrikan dengan KTM atau Husqvarna. Namun sejauh ini pabrikan asal Austria itu belum mendapatkan dua slot tambahan di samping tim Red Bull KTM (Brad Binder dan Jack Miller tetap untuk 2024) dan tim GASGAS Tech3.

Pasalnya, pemilik tim LCR Honda Lucio Cecchinello baru-baru ini menegaskan akan memenuhi kontraknya dengan Honda hingga akhir 2024. Tim satelit RNF tidak merencanakan berpisah dari Aprilia. Dan bos Dorna Carmelo Ezpeleta meyakinkan, “Dua slot Suzuki yang kosong tidak tersedia.”

Namun, saat ini Pierer Mobility memiliki tiga pembalap yang terikat kontrak untuk dua tempat yakni Pol Espargaro, Augusto Fernandez dan Pedro Acosta yang direncanakan untuk tim GASGAS Tech3 tapi hanya ada 2 motor yang tersedia.

Kecuali terjadi keajaiban, tidak akan ada transfer dari Marc Marquez ke KTM, meskipun manajer HRC mulai dari Alberto Puig hingga Koji Watanabe (Presiden HRC) menyatakan pada akhir Juni lalu bahwa ‘dia tetap bersama kami’.

Kepergian Marc Marquez akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan. Honda sudah kehilangan Alex Rins yang pindah ke Yamaha, sehingga kemungkinan besar harus menjadikan Taka Nakagami (tidak pernah naik podium dalam 6,5 tahun) rekan setim Joan Mir di Repsol Honda (absen di tiga balapan karena cedera jari di GP Mugello).

Iker Lecuona mungkin akan berakhir di LCR. Dan kemudian Cecchinello membutuhkan pengganti Rins. Pembalap Moto2 Tony Arbolino, Somkiat Chantra atau Ai Ogura bisa menjadi kandidat. Karena Franco Morbidelli kemungkinan akan berakhir dengan Gresini Ducati atau Mooney VR46 jika Marco Bezzecchi naik ke tim Pramac dan Johann Zarco ke Gresini.

Tidak ada yang tahu, kapan Marc Marquez akan mengeluarkan keputusan atau apa yang dia putuskan. Jika tanpa diduga, ternyata masih ada kesepakatan dengan Pierer Group, GP Austria (18 hingga 20 Agustus) akan menjadi kesempatan untuk melakukan pengumuman.

“Suka atau tidak, jelas bahwa Marquez telah memberikan kontribusi besar bagi olahraga kami sebagai seorang pembalap. Apa yang dia lakukan selalu berharga untuk pertunjukan, bahkan jika dia crash beberapa kali di beberapa akhir pekan,” kata direktur balap Aprilia Massimo Rivola.

Petinggi Honda mulai bertanya-tanya apakah Marc Marquez, dengan gaya balap front-wheel-loading uniknya, adalah orang yang ideal untuk pengembangan motor? Karena setelah Dani Pedrosa meninggalkan Honda pada akhir 2018, performanya merosot tajam.

Honda juga kehilangan arah. Pada tahun 2021, karena putus asa mereka membuat motor yang dibuat khusus untuk masing-masing dari empat pembalap MotoGP. Tetapi nyatanya motor yang disesuaikan ini tidak membawa terobosan. Marc Marquez masih memenangkan 3 balapan, tapi rekan setimnya Pol Espargaro hanya berhasil satu kali naik podium di Misano.

Pada tahun 2022, pembalap Honda sangat terpuruk dengan hanya menempati peringkat 13 (Marc Marquez), 16 (Pol Espargaro), 17 (Alex Marquez) dan 18 (Nakagami) di klasemen pembalap. Peringkat 6 sekaligus posisi terakhir dalam kejuaraan konstruktor, menggarisbawahi musim Honda yang suram. Yang paling menjadi sorotan terjadi di Sachsenring-Jerman. Untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, pembalap Honda di kelas utama tidak ada yang mampu mencetak poin.

Jika dilihat lebih dekat (diperbesar) secara garis besar tingkat pengerjaan yang beda (kekakuan), titik-titik penting dengan bagian lain (seperti swing-arm) juga berbeda.

Penyelamatan dengan Sasis Kalex Gagal?

Setelah itu, beberapa tindakan dilakukan untuk membuat Marc Marquez senang. Pada bulan September, swing arm aluminium buatan Kalex diuji di Misano. Kemudian sistem knalpot baru dipesan dari Akrapovic, Direktur Teknis Takeo Yokoyama dipindahkan dan kemudian diganti Ken Kawauchi (mantan Direktur Teknis Suzuki) sangat cocok dengan jajaran insinyur HRC dengan kondisi saat ini..

Pada Maret 2023, media asal Jerman mengungkapkan bahwa 8 orang karyawan perusahaan Kalex di Bobingen Jerman juga mengembangkan sasis aluminium lengkap untuk Honda.

Marc Marquez menggunakan sasis Kalex untuk pertama kalinya dalam balapan di Le Mans. Awalnya dia memujinya karena dia mampu membalap secepat yang dia lakukan di awal dengan tiga lap tersisa. Namun pada seri berikutnya, pembalap LCR Honda Alex Rins meraih waktu terbaik ke-3 pada hari Jumat di Mugello dengan sasis TSR lama buatan Jepang. Dan Marquez hanya berada di posisi ke-8 dengan Kalex.

Setelah akhir pekan Sachsenring yang gagal dan finis ke-17 dalam sprint di Assen, Marquez melepas kedua sasis Kalex untuk balapan hari Minggu di Assen.

CEO Aprilia Racing Massimo Rivola mengatakan, “Itulah kerugian dari pembalap yang sangat cepat. Mereka menutupi masalah teknis motor balap mereka dengan kesediaan mengambil risiko dan keterampilan membalap mereka, mereka melindas dan menyembunyikannya.”

Pada tes hari Senin di Misano (11 September), Marc Marquez akan mendapatkan pemahaman pertama tentang kekuatan prototipe Honda 2024.

Para insinyur memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan, pengiriman tenaga mesin terlalu agresif dan ban belakang terlalu aus. Sasisnya tidak cocok dengan kompon ban Michelin yang lembut, itulah sebabnya selalu gagal dalam melakukan time attack. Hasilnya, sebagian besar posisi start yang suram. Honda juga berada di belakang kompetitor dari sisi elektronik, seperti yang ditunjukkan saat Marquez mengalami highside parah di sesi pemanasan Sachsenring.

Sejak GP Jerez 2020, 60 balapan telah berlangsung. Tapi Marquez hanya berkompetisi setengah dan hanya menyelesaikan 20 dari 30 seri tersebut. Meski demikian, bintang Honda itu masih bisa 5 kali naik podium, termasuk 3 kemenangan di Sachsenring, Austin, dan Misano pada 2021. Dan rider dengan nomor 93 itu juga berhasil naik podium dalam sprint di Portimao pada 2023.

Sejak itu, bakat luar biasa asal Spanyol itu menjadi pembicaraan utama karena serangkaian crash dan cedera. Kendati demikian, Marc Marquez masih akan menjadi pusat perhatian di setiap balapan. Teman sekaligus musuhnya ingin tahu apa yang akan terjadi padanya?

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Mitsubishi Yakin Target Penjualan Mobil Tahun Ini Bisa Tercapai

RiderTua.com - Mitsubishi mengalami penurunan penjualan mobil yang cukup drastis di Indonesia pada bulan lalu. Tidak hanya mereka saja, banyak…

17 Mei 2024

Kawasaki Meguro K3 : Model Klasiknya Masih Dipertahankan, Harga Rp 140 Jutaan

RiderTua.com - Sejak tahun 1960-an, Kawasaki dan Meguro sudah lama menjalin kerja sama yang sampai sekarang pun juga masih merilis…

17 Mei 2024

Honda, Yamaha dan Aprilia Melakoni Tes di Mugello

RiderTua.com - Sesuai aturan konsesi yang baru, sebagai pabrikan yang menempati peringkat D Honda dan Yamaha memiliki kebebasan untuk melakukan…

17 Mei 2024

Subaru dan Kehadiran Merek Mobil Baru di Indonesia

RiderTua.com - Penjualan mobil Subaru di Indonesia masih berjalan dengan bagus di tengah penurunan kondisi pasarnya pada April lalu. Sejauh…

17 Mei 2024

BMW Tak Khawatir Dengan Kehadiran Merek Mobil Baru di Indonesia

RiderTua.com - BMW masih memimpin penjualan mobil di pasar mobil premium di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Mereka mampu mengungguli…

17 Mei 2024

Aleix Espargaro : Ingin Duetkan Pedro Acosta dan Jorge Martin di Aprilia, Vinales Kemana?

RiderTua.com -  Di usia 34 tahun, Aleix Espargaro seperti berada di persimpangan jalan dalam karirnya. Pembalap senior asal Spanyol itu…

17 Mei 2024