RiderTua.com – Honda dan Yamaha secara terus terang menolak Dani Pedrosa sebagai tes rider dan pembalap resmi mereka, dengan alasan postur tubuhnya yang mungil tidak cocok sebagai pembalap penguji. Sementara pembalap reguler mereka saat ini lebih standart ukuran tubuhnya. Sehingga kemungkinan data yang diambil dari Dani Pedrosa juga sulit diterapkan untuk pengembangan motor. Jadi intinya Dani Pedrosa tidak dipakai lagi karena ukuran tubuhnya tidak cocok dengan Lorenzo dan Marquez. Kalaupun jadi tes rider datanya tidak akan relevan.. Bagaimana KTM mau memakainya..? Dan hasilnya kini KTM menjadi pabrikan yang bisa menantang Ducati. Tentunya sudah difikirkan masak-masak oleh KTM bukan..?
Wah Ternyata! Berlian Kecil Itu Berjasa Besar bagi KTM, Tapi Dibuang Honda, Ditolak Yamaha!
Lin Jarvis pernah berujar “Sebagai tes rider, tinggi badan berperan,” kata Lin Jarvis. Dani Pedrosa pernah ingin keluar dari Repsol Honda di akhir 2016 dan pergi ke Yamaha. Namun Lin Jarvis lebih memilih Maverick Vinales dari Suzuki untuk musim 2017. Secara terang-terangan Lin Jarvis sendiri mengatakan tidak tertarik dengan Pedrosa, meskipun Dani dibesarkan oleh sponsor Movistar Yamaha saat itu. Dan meskipun Dani bebas kontrak dan pensiun dari Honda Lin Jarvis lebih memilih Vinales sebagai pembalap tim resmi. Untuk kebutuhan tes rider Yamaha lebih memilih Jonas Folger.
Sementara Honda juga tidak tertarik memakai Dani Pedrosa sebagai tes rider. Setelah 13 tahun lamanya membela tim Repsol Honda dan 18 tahun mengabdi di Honda Racing. Dani Pedrosa memutuskan untuk menggantung helm sebelum waktunya. Pembalap Spanyol itu mengalami banyak cedera dan memutuskan untuk berhenti. Mungkin juga karena sudah tidak ada gairah lagi seperti tahun-tahun pertama. Namun, setelah berpisah dengan HRC, dia masih menemukan tim yang membutuhkannya di KTM sebagai tes rider… Sementara Honda menolak Dani Pedrosa dan tidak membutuhkannya…
Seperti dilansir media Spanyol, Mundo Deportivo pada 18 januari 2019, Dani Pedrosa mengomentari perpisahannya dari MotoGP. “Anda harus selalu punya fisik 100% untuk bertarung dengan lawan di lintasan. Risiko cedera, bagaimanapun, bukan alasan mengapa saya memutuskan untuk menyerah. Keinginan untuk bersaing selalu lebih tinggi daripada masalah fisik yang Anda miliki “
Pembalap Spanyol itu kemudian melanjutkan bahwa keinginannya (untuk bersaing) itu selalu membantu dia mengatasi semua masalah fisik. Tetapi dia tidak berhenti karena dia mengalami cedera. Dia selalu berhasil ikuti balapan meskipun ada masalah. KTM memberi dia proposal yang bagus, sementara presiden HRC mengatakan kepadanya bahwa dia tidak percaya Dani memiliki tubuh yang tepat untuk menunjukkan arah yang tepat untuk diikuti oleh tim berdasarkan pembalap saat ini. Saat itu, Marquez dan Lorenzo punya ukuran tubuh lebih besar dari Dani dan karenanya Stefan Bradl lebih cocok.

Bos KTM, Beirer bahkan menyikapi tentang ukuran tubuh Dani yang mungil justru lebih banyak keuntungan daripada kerugian untuk pengembangan RC16.
“Motor harus sangat responsif dan mudah dikendalikan. Jika Anda memiliki pebalap yang beratnya mencapai 50 kg, Anda akan membuat motor yang sangat lincah.”
Keuntungan lain adalah Pedrosa merupakan pebalap KTM pertama yang tidak pernah mengendarai Yamaha. Dani paham sekali dengan mesin V4 yang sempurna dan dapat memberi tahu KTM kekuatan dan kelemahan yang perlu di kerjakan. Faktanya tim KTM merasakan perubahan dalam waktu yang singkat… Selain itu di KTM Dani bertemu dengan Mike Leitner mantan bosnya di tim Honda hingga akhir 2014.
Jelas peran Dani Pedrosa yang besar di KTM adalah sebuah fakta. Tidak ada untungnya juga KTM berbohong, jika Dani Pedrosa benar-benar tidak bermanfaat bagi pengembangan namun dikatakan berjasa. Buat Apa?