Categories: MotoGPSuperbike

Ninja Bukan Motor Pemenang, Rea Ingin Ke Yamaha?

RiderTua.com – Meskipun pemegang rekor Juara Dunia Superbike Jonathan Rea memiliki kontrak dengan Kawasaki hingga akhir 2024, namun terlihat jelas bahwa pembalap berusia 36 tahun itu tidak bisa bertahan lagi dengan ZX-10RR yang bukan lagi motor pemenang.

Siapa pun bisa membayangkan bagaimana penderitaan Rea sejak 2022. Pada 2021, Rea kehilangan gelar dunia dengan selisih 13 poin melawan Toprak Razgatlioglu (Yamaha). Kemudian Alvaro Bautista meraih gelar dunia pada 2022 setelah tampil mendominasi dengan Panigale V4R yang luar biasa, Rea hanya menempati peringkat 3 di belakang pembalap Ducati itu dan Toprak.

Setelah 21 balapan musim ini, Rea berada di peringkat 4 secara keseluruhan dan belum meraih kemenangan balapan sejak 20 November 2022, 8 podium adalah hasil yang sedikit menurut standar Rea.

Bintang Kawasaki Jonathan Rea Ingin Pindah ke Yamaha

Ketika seorang manajer pembalap memberitahu seorang jurnalis di Imola bahwa Jonathan Rea sedang mempertimbangkan untuk pindah dari Kawasaki ke Yamaha, itu adalah hal yang bisa saja terjadi, meskipun pembalap Irlandia Utara itu memiliki kontrak dengan Kawasaki hingga akhir 2024.

Rea telah menjadi pembalap Kawasaki sejak 2015, sejak itu dia sukses memenangkan 6 gelar dunia dan 103 balapan untuk ‘The Greens’, ditambah 15 kemenangan saat masih di Honda. Johnny meraih 253 podium yang luar biasa dalam 398 balapan, serta 41 pole position. Dan dia juga membukukan lap balapan tercepat sebanyak 102 kali. Pada 2021 dia juga menjuarai Suzuka Eight Hours Race bersama Kawasaki, yang pernah diraihnya pada 2012 bersama Honda.

Masalah Rea dengan Kawasaki, regulasi Kejuaraan Dunia Superbike bereaksi sangat lamban terhadap perubahan keseimbangan tenaga antar pabrikan. Ketika sebuah pabrikan tertinggal, butuh waktu lama untuk mendapatkan izin untuk melakukan perbaikan teknis. BMW dan Honda sudah berkembang sejak 2019 dan masih saja kalah.

Sejak balapan di Barcelona, mesin Kawasaki ZX-10RR telah diizinkan untuk rev 250 rpm lebih tinggi, bahkan naik lagi 500 rpm di Imola. Semua orang mengira bahwa Kawasaki akan memanfaatkan kesempatan ini juga. Tetapi pada 15 Juli, tim di Italia mengatakan mereka akan menunggu sampai mereka dapat menukar lebih banyak poin konsesi untuk camshaft baru, yang tidak akan terjadi hingga awal September usai balapan di Magny-Cours.

Rea menjelaskan, “500 rpm akan membantu kami karena kami dapat menjalankan rasio gigi yang lebih pendek, yang memberikan akselerasi lebih baik karena kita dapat meningkatkan lebih banyak di kisaran atas. Kalau camshaft juga diganti, itu pasti membantu lagi. Saya tidak benar-benar mengerti apa yang direncanakan tim dan Kawasaki.”

Kawasaki membatalkan semua rencana untuk menghadirkan ZX-10RR yang baru karena mengembangkan mesin yang lebih bertenaga akan menelan anggaran jutaan euro. Dan Rea tahu bahwa dia tidak akan membalap dengan level yang masih sangat tinggi selamanya. Tentu saja, dalam situasi tanpa harapan di Kawasaki ini, pembalap berusia 36 tahun itu khawatir tentang bagaimana prospeknya bisa ditingkatkan.

Di Yamaha, kandidat pilihan sekaligus pembalap MotoGP Franco Morbidelli tidak akan menandatangani kontrak sebagai penerus Toprak Razgatlioglu (akan membalap untuk BMW pada 2024) karena orang Jepang tidak menerima tuntutan gajinya yang sangat besar. Pembalap asal Italia itu memiliki banyak pilihan di kelas utama, akan berlabuh di tim Mooney VR46 atau Gresini Racing Ducati.

Jadi bos balap Yamaha SBK Andrea Dosoli membutuhkan plan B. Kepergian Toprak akan meninggalkan kekosongan besar. Rider asal Turki itu adalah satu-satunya pembalap yang mampu memenangkan balapan untuk Yamaha sejak 2020. Pabrikan Jepang itu hanya dua kali memenangkan gelar pembalap di Kejuaraan Dunia Superbike (didirikan pada 1988) pada 2009 berkat Ben Spies dan pada 2021 dengan Toprak Razgatlioglu.

Paddock SBK sepakat bahwa Juara dunia Alvaro Bautista, Toprak Razgatlioglu dan Jonathan Rea dapat diklasifikasikan pada level yang sama tingginya. Agak jauh di belakang mereka adalah mantan peringkat 2 dunia Scott Redding. Keempatnya memiliki kontrak yang berlaku untuk tahun depan.

Jonathan Rea

Hal itu tidak akan menghentikan Dosoli untuk ‘menangkap ikan di perairan asing’. Mudah dipahami bahwa Yamaha tertarik pada Rea. Sumber-sumber independen telah mengonfirmasi bahwa fakta ini tidak bisa hanya dianggap angin lalu belaka.

Kawasaki berutang banyak kepada Jonathan Rea, yang telah memberikan kontribusi khusus untuk Tim Hijau. Dan pabrikan Jepang itu paham bahwa pembalap mereka jauh lebih baik ketimbang motornya.

Kini terungkap bahwa Rea sedang membicarakan kemungkinan pemutusan kontrak dengan Kawasaki. Manajernya Chuck Aksland sudah berada di Donington Park pada awal Juli dan mencoba mengatur arah. Karena saat ini tidak ada peluang meraih gelar dengan motor ini dan karier pembalap asal Irlandia Utara itu di Kawasaki akan segera berakhir, manajer Kawasaki berharap untuk mendapat konsesi.

Di MotoGP, tim pabrikan tidak menghalangi jalan para pembalap seperti Johann Zarco (KTM), Jorge Lorenzo (Honda), Maverick Vinales (Yamaha) dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan sekarang para petinggi HRC memastikan bahwa mereka tidak akan mencegah kepergian Marc Marquez.

Jika seorang pembalap tidak nyaman dengan motornya dan tidak bahagia, tidak ada tim atau pabrikan yang akan memaksanya untuk bertahan.  Itu juga terjadi berulang kali bahwa klausul keluar ada dalam kontrak.

Dalam kasus Rea, jika pindah pabrikan yang direncanakan gagal, dia juga dapat memutuskan untuk mundur atau pensiun setelah musim berakhir karena dia tidak tertarik pada musim tanpa kemenangan lagi di Kawasaki.

Jika Rea pindah dari Kawasaki ke Yamaha, itu akan sama sensasinya dengan hengkangnya Toprak dari Yamaha ke BMW.

Perpecahan antara Rea dan Kawasaki akan membuka pintu bagi Scott Redding. Rider asal Inggris itu belum menemukan kepuasan dalam 1,5 tahun di BMW dan tidak termasuk dalam daftar keinginan di Yamaha.

This post was last modified on 22 Juli 2023 17:29

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Pecco Bagnaia : Di Jerez Masalah Getaran Hilang Tapi akan Dicoba di Barcelona yang Gripnya Kurang

RiderTua.com - Setelah kemenangan sensasionalnya di GP Spanyol, Pecco Bagnaia menjalani tes hari Senin dengan relatif tenang di Jerez. Rider Ducati…

1 Mei 2024

Miguel Oliveira : Cara Menyalip Marc Marquez Membahayakan Rider Lain

RiderTua.com - Setelah Jorge Martin (Pramac Ducati) crash, Miguel Oliveira sempat berada di posisi ke-6 pada race hari Minggu di Jerez.…

1 Mei 2024

Wuling Membuka Pemesanan Cloud EV di Indonesia!

RiderTua.com - Wuling telah menampilkan mobil listrik ketiganya di Indonesia, yaitu Cloud EV. Hanya saja tidak seperti Air EV dan…

1 Mei 2024

Chery Umumkan Recall Omoda E5… di Malaysia

RiderTua.com - Chery Omoda E5 (atau hanya dikenal sebagai Omoda E5) kini dijual di sejumlah negara di seluruh dunia, tak…

1 Mei 2024

Mitsubishi Mulai Daftarkan Xpander HEV di Indonesia?

RiderTua.com - Mitsubishi telah meluncurkan varian ramah lingkungan dari Xpander, baik model low MPV maupun low SUV di Thailand beberapa…

1 Mei 2024

Aleix Espargaro : Bereksperimen Menyesuaikan Posisi Tubuh di Atas Motor

RiderTua.com - Aleix Espargaro menjalani balapan yang mengecewakan di Jerez. Usai tes resmi hari Senin, rider Aprilia itu bercerita mengenai detail…

1 Mei 2024