Home MotoGP Jorge Lorenzo : Honda dan Yamaha Tidak Punya Pembalap yang Sangat Sensitif...

    Jorge Lorenzo : Honda dan Yamaha Tidak Punya Pembalap yang Sangat Sensitif untuk Mengembangkan Motor

    Jorge Lorenzo - Valentino Rossi - Marc Marquez
    Jorge Lorenzo - Valentino Rossi - Marc Marquez

    RiderTua.com – Saat ini pabrikan MotoGP asal Jepang sedang dalam krisis. Jorge Lorenzo ikut menilai situasi yang dihadapi Honda dan Yamaha yang notabene adalah mantan-mantan ‘majikan’nya. “Ini era pabrikan Eropa, bukan era pabrikan Jepang. Dan saya tidak tahu berapa lama tren ini akan bertahan,” kata mantan pembalap berusia 36 tahun itu.”

    Selama masa aktifnya sebagai pembalap, juara dunia 5 kali itu sangat mengenal pabrikan Jepang. Dimana masalahnya? “Menurutku, keduanya tidak memiliki pembalap yang sangat sensitif untuk mengembangkan motor sedemikian rupa, sehingga benar-benar bisa dikendarai oleh semua pembalap,” jawab Lorenzo.

    Jorge Lorenzo : Honda dan Yamaha Tidak Punya Pembalap yang Sangat Sensitif untuk Mengembangkan Motor

    Pada 2019 Jorge Lorenzo tidak pernah finis di 10 besar dengan Honda RC213V. Kemudian rider Spanyol itu mengakhiri karir balapnya lebih awal setelah hanya 1 musim sebagai pembalap Repsol Honda. Apakah HRC tidak mendengarkannya? “Saya harus mengatakan, mereka mendengarkanku. Sebenarnya kami berada di Jepang selama seminggu untuk melakukan perubahan,” ungkap Lorenzo.

    Putra Chicho Lorenzo itu menambahkan, “Tapi kemudian saya mengalami kemalangan saat crash di Assen dan saya terluka parah. Tanpa crash di Assen itu, saya pasti akan melanjutkan dengan Honda dan tentunya dengan motor yang akan sedikit lebih cocok dengan karakteristik saya.”

    Rider asal Mallorca itu merujuk pada cedera tulang belakang (tulang belakang toraks keenam patah dan tulang belakang toraks kedelapan robek) yang dideritanya saat mengalami highside keras pada sesi FP1 di TT Belanda pada 2019.

    “Itulah inti permasalahannya. Ketika saya mengalami cedera tulang belakang, mentalitasku berubah. Saya mulai menghargai hal-hal lain dalam hidup dan bukan hanya motor. Crash tersebut mempersingkat karierku 3 atau 4 tahun,” imbuhnya.

    Pada musim 2023, 3 dari 4 pembalap reguler Honda berjuang melawan cedera. Pendatang baru LCR Alex Rins memberikan satu-satunya secercah harapan dengan kemenangan di Austin, tetapi mengalami cedera kaki yang serius di Mugello. Nasib Marc Marquez dan Joan Mir di tim pabnrikan Repsol Honda juga tidak lebih baik. Keduanya sering sekali crash dan terus menerus dibekap cedera sehingga tidak mampu berbuat banyak di paruh pertama musim.

    Lorenzo Quartararo

    Lorenzo menegaskan, “Itu bukan sesuatu yang bisa diselesaikan dalam semalam. Dibutuhkan banyak usaha dan dimulai dengan tetap tenang, untuk memahami apa yang perlu kita pertahankan dan apa yang perlu kita ubah tentang motor.”

    “Ini adalah pekerjaan yang telah dilakukan dengan sabar oleh Gigi Dall’Igna di Ducati, sejak dia bergabung dengan proyek MotoGP pada tahun 2014. Secara bertahap semakin mendekati motor terbaik dari tahun ke tahun, hingga berakhir dengan motor terbaik dari semuanya. Tapi ini bukan pekerjaan mudah dan membutuhkan banyak waktu,” pungkas Jorge Lorenzo.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini