Categories: MotoGP

Wilco Zeelenberg : FP1 Harus Benar-benar Menjadi Sesi Latihan Bebas

RiderTua.com – Wilco Zeeelenberg (manajer tim RNF Aprilia) sebagai mantan pembalap mengkritik bahwa saat ini para pembalap terlalu tertekan, bukan hanya karena tingginya jumlah pembalap tetapi juga karena sprint race yang baru (digelar pada Sabtu sore).

“Saat ini, para pembalap MotoGP mempertaruhkan segalanya di akhir pekan lebih dari yang dulu. Ya, FP1 pada Jumat pagi harus benar-benar menjadi sesi latihan bebas dan tidak boleh lagi memutuskan langsung masuk ke Q2. Kami melihat di 8 Grand Prix pertama, berapa banyak pembalap yang jatuh dan cedera,” tegas manajer tim asal Belanda itu.

Wilco Zeelenberg : FP1 Harus Benar-benar Menjadi Sesi Latihan Bebas

Kamis lalu (29/6/23), 11 tim MotoGP melakukan pertemuan untuk membicarakan apakah format pada hari Jumat dan Sabtu untuk MotoGP harus diubah lagi mulai dari GP Silverstone (4-6 Agustus). Saran dari Pierer Group (KTM dan GASGAS) dan tim lainnya adalah, gabungan dari sesi FP1 di Jumat pagi (45 menit) dan FP2 di Jumat sore (60 menit) jangan lagi memutuskan untuk langsung masuk kualifikasi 2, tapi hanya FP2 pada hari Jumat saja.

Selain itu juga membahas, apakah FP3 hari Sabtu (sebenarnya sekarang digunakan sebagai pemanasan untuk kualifikasi dan sprint) harus dipersingkat dari 30 menit menjadi 20 menit untuk membuat hari Sabtu yang menuntut sedikit lebih mudah bagi para pembalap.

Karena sebagian besar manajer tim ingin menggunakan FP1 (secara resmi disebut P1) untuk menguji dan mencoba suku cadang baru dan memberikan kesempatan kepada pembalap setelah istirahat panjang dalam balapan (ada libur 3 pekan setelah Le Mans, sekarang 5 pekan sebelum GP Silverstone) tanpa melakukan time attack untuk membiasakan diri dengan motor bertenaga 300 hp lagi.

Tapi perubahan format akan membutuhkan kebulatan suara di antara 11 tim balap. Namun, Ducati Corse menentang perubahan tersebut karena pabrikan asal Italia itu memiliki 8 motor di lintasgan dan memiliki cukup pembalap untuk mencoba suku cadang baru.

Faktanya, Stefan Bradl (menggantikan Alex Rins), Iker Lecuona (menggantikan Joan Mir) dan Jonas Folger (pengganti Pol Espargaro) adalah tiga pembalap pengganti di TT Belanda. Dan disusul Marc Marquez, ada tambahan pembalap reguler yang absen dari grid start pada hari Minggu.

“Pada hari Jumat saja, material senilai lebih dari 1 juta euro dibuang di Sachsenring,” keluh Zeelenberg. Pasalnya Franco Morbidelli, Taka Nakagami, Di Giannantonio, dan Raul Fernandez mengalami crash pada hari Jumat di tikungan 11, ditambah Vinales dan Zarco di penghujung FP2 di tikungan 1. Belum lagi lima crash yang dialami Marc Marquez dalam waktu 40 jam.

Di sisi lain, di balapan Formula 1 pengenalan sprint dilakukan secara bertahap. Untuk tahun 2022 awalnya hanya dilakukan 3 sprint, pada tahun 2023 jumlahnya bertambah menjadi 6 sprint. Selain itu, kualifikasi sprint di Formula 1 dimajukan menjadi hari Jumat untuk mengurangi beban pada hari Sabtu. Karena banyaknya jam simulator, tim F1 tidak membutuhkan 105 menit untuk latihan bebas pada hari Jumat, kemarin 60 menit sudah cukup di Spielberg.

Zeelenberg menjelaskan, “Tentu saja, saya tidak dapat memperkirakan dengan tepat seberapa luas kerusakan material di Sachsenring pada hari Jumat, tetapi dengan tiga motor sepertinya ada kerugian total. Tentu, itu bukan hal yang terburuk, karena material dapat diganti, seperti yang kita semua tahu.’

“Kita semua adalah peserta dalam pertunjukan ini. Motor tersedia untuk dipacu hingga limitnya oleh pembalap. Dan semua orang yang terlibat ingin meningkatkan pertunjukan untuk penonton. Dan tidak dapat disangkal bahwa tahun ini akan ada lebih banyak tontonan ketimbang di masa lalu. Tapi sekarang semuanya terlalu berlebihan,” imbuhnya.

Zeelenberg melanjutkan, “Karena tim MotoGP tidak lagi memiliki cukup waktu untuk menyesuaikan mesin balap sesuai keinginan untuk time attack, kualifikasi, dan balapan. Ada begitu banyak tekanan pada pembalap untuk lolos ke Q2 pada hari Jumat, kemudian meraih posisi grid teratas dan mempertaruhkan segalanya sebanyak 7 kali selama akhir pekan.”

“Mereka harus tampil maksimal mulai dari lap pertama hingga lap terakhir selama 3 hari. Mereka harus menutup mata terlalu dini, terlalu sering, dan terlalu lama. Itu mengarah ke semua drama menurutku. Akan sangat membantu jika kami memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan motor,” pungkas manajer tim milik Razlan Razali itu.

This post was last modified on 22 Juli 2023 20:11

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Marc Marquez Menguji Rem Jempol untuk Pertama Kalinya

RiderTua.com - Marc Marquez mencoba rem jempol di stang kiri Ducati GP23 pada tes hari Senin di Jerez. Rider Gresini…

2 Mei 2024

Fabio Di Giannantonio : Teknologi di MotoGP Saat Ini Luar Biasa, Saya Menyukainya

RiderTua.com - Semakin dekat pengumuman mengenai peraturan baru MotoGP, semakin terbuka perdebatan tentang teknologi di masa depan. Fabio Di Giannantonio dengan…

2 Mei 2024

Johann Zarco : Bukan Drama, RC213V yang Baru Tidak Ada Kemajuan

RiderTua.com - Pada tes MotoGP hari Senin di Jerez, 4 pembalap Honda Joan Mir, Luca Marini, Takaaki Nakagami, dan Johann…

2 Mei 2024

Tesla Cybertruck akan Dikirim ke Indonesia Mulai Tahun Depan

RiderTua.com - Tesla telah memulai pengiriman Cybertruck di Amerika Serikat tahun lalu, meski untuk pasar global juga tengah dilakukan. Namun…

2 Mei 2024

Sergio Garcia : Saya Belum Masuk Radar Mana Pun!

RiderTua.com - Tak ada yang menyangka, pendatang baru tim MT Helmets - MSI,  Sergio Garcia (Boscoscuro) berhasil memimpin klasemen Kejuaraan…

2 Mei 2024

Wuling Hanya Sediakan Satu Varian Untuk Cloud EV

RiderTua.com - Wuling Cloud EV kini sudah bisa dipesan oleh konsumen Indonesia beberapa bulan setelah modelnya diperkenalkan ke publik. Mobil…

2 Mei 2024