RiderTua.com – Meski Tony Arbolino hanya finis di posisi ke-7 di Assen, pembalap tim Elf Marc VDS Racing itu masih memimpin klasemen Moto2 dengan unggul tipis 8 poin dari Pedro Acosta (Red Bull KTM Ajo). Rider asal Milan-Italia itu juga tak luput dari spekulasi masuk bursa transfer MotoGP untuk musim 2024.
Pada awal Mei lalu, tersiar rumor bahwa rider berusia 22 tahun itu menjadi kandidat kuat di tim Gresini Racing milik Nadia Padovani. Apakah Tony sendiri yang memikirkan masa depannya? “Tidak,” tegasnya.
Tony Arbolino : 2024? Carlo Pernat Tahu Apa yang Saya Inginkan
Manajernya Carlo Pernat-lah yang mengurusi kontraknya untuk 2024, dimana dia adalah manajer yang sangat berpengalaman (mantan manajer Valentino Rossi). “Ada manajer yang menelepon kita setiap hari, untuk memberi tahu kita setiap kabar. Dia tidak memberi tahu saya semua berita, dia hanya memberi tahuku hal-hal yang paling penting,” jelas Tony Arbolino.
Tony melanjutkan, “Dan dia pandai karena dia tahu persis kapan harus berbicara dengan saya. Kalau tidak, dia tidak melakukannya tetapi dia tahu apa yang saya inginkan. Jika kita bisa mendapatkannya, itu bagus. Kalau tidak, kita akan melihat lebih jauh. Tapi mentalitas saya adalah, 100 persen fokus di musim 2023.”
“Tentu saja saya bisa berbohong kepada media bahwa saya hanya fokus untuk 2023. Tetapi sebenarnya saya benar-benar fokus pada tahun ini. Feeling dengan timku sempurna, saya ingin terus bersama mereka dan menunjukkan apa yang bisa saya lakukan. Tujuan tahun ini hanya satu dan saya akan melakukan yang terbaik untuk mencapainya,” tegas Tony menyinggung perebutan gelar musim ini.
Berkenaan dengan masa depannya, Arbolino sepenuhnya mempercayai keterampilan dan pengalaman Pernat. “Ya. Dia tahu apa yang saya inginkan. Dia tahu apa yang pantas saya dapatkan, begitu juga saya. Itu saja,” ungkapnya.
Dalam pandangannya, apakah Tony Arbolino pantas promosi untuk MotoGP? Dia menegaskan, “Tentu saja saya suka MotoGP, siapa yang tidak menyukainya. Saya tahu saya pantas untuk MotoGP. Jika ada kesempatan, kami akan mengambilnya. Itu saja.”
Apakah Tony menyukai format baru dengan sprint di MotoGP, parade pembalap, dan sebagainya? “Entahlah. Mereka berusaha melakukan yang terbaik. Tapi tentu saja lebih dari individu, kepribadian, yang dapat memicu minat dalam olahraga daripada gabungan semua ini. Itu akan selalu menjadi olahraga individu, itulah yang saya maksud. Olahraga di mana kita benar-benar harus bertarung, bukan bermain-main,” jawab Tony.
Yang jelas, Arbolino memiliki harapan untuk mengambil alih tempat Fabio Di Giannantonio di MotoGP dengan Gresini Racing, di mana Carlo Pernat sudah menempatkan Enea Bastianini di tim milik mendiang Fausto Gresini itu di tahun 2022. Namun, sebuah bocoran informasi di Assen menyebutkan bahwa Franco Morbidelli kemungkinan besar menjadi kandidat di tim satelit Ducati asal Faenza-Italia itu.
Jika Arbolino tidak mendapat kesempatan di Gresini, di sela-sela TT Belanda Pernat menjelaskan bahwa 1 tahun lagi di tim Moto2 Elf Marc VDS Racing akan menjadi pilihan yang masuk akal untuk anak asuhnya itu. Sebab di musim 2025 mendatang, bisa saja ada lebih banyak peluang di MotoGP karena ada banyak kontrak pembalap yang habis di penghujung 2024.