RiderTua.com – Jorge Martin memang berniat untuk tetap bersama Ducati juga di musim MotoGP 2024. Namun untuk tahun 2025, godaan sebenarnya bukan dari Yamaha, namun datang dari Aprilia. Saat ini Jorge Martín hanya terpaut 14 poin dari pemimpin klasemen MotoGP. Sayang sekali dua DNF di alami di Portimao dan Austin, yang pertama terjadi setelah kontak dengan Marc Marquez yang menyebabkan banyak perdebatan. Martin sudah sangat klop dengan Ducati Desmosedici, dia bukan lagi hanya pembalap eksplosif di kualifikasi. Namun dia merupakan salah satu pesaing untuk gelar dunia dan incaran tim saat ini. Kepindahannya ke pabrikan Yamaha tetap menjadi godaan besar, terutama dalam hal gaji. Namun dari sudut pandang teknis, itu berisiko karena Yamaha sedang tidak baik-baik saja.
Menjelang seri Mugello, pembalap tim Pramac itu singgah di Milan bersama rekan-rekannya yang lain. Dia memutuskan untuk berjalan kaki menikmati kota dan beberapa pemandangannya yang paling indah seperti Arco della Pace, Castel Sforzesco, Parco Sempione dan Duomo. Jorge Martin adalah salah satu bintang MotoGP saat ini, dia tahu bahwa dia bisa memperjuangkan gelar MotoGP. “Jika saya tidak berpikir saya bisa menang, saya tidak akan berada di sini mencoba. Kalau tidak, saya tidak akan berada di MotoGP. Mungkin di dua balapan pertama saya tidak beruntung, tapi saya pikir saya terbukti menjadi pembalap yang solid, berada di sana setiap akhir pekan.”
Dibandingkan dengan tahun lalu, Martin pasti bisa meningkat dalam hal kecepatan balapannya, terutama dia telah mengoptimalkan pengereman, salah satu kekuatan Ducati. Namun di sana ada lawan berat yakni Francesco Bagnaia. Dan jika Martin tidak bisa ke tim pabrikan Ducati, ada peluang lain yang bisa dipertimbangkan. Meskipun Pabrikan Borgo Panigale terus menjamin dia mendapat tempat di tim resmi, tetapi itu jelas tidak akan tiba sebelum 2025. Selama proses ini ada godaan dari Yamaha, meski YZR-M1 bukan motor pemenang di saat ini. ” Masih terlalu dini buat saya untuk memutuskan. Kami baru saja memulai kejuaraan Dunia”,katanya kepada medioa Spanyol, Marca. “Prioritas saya adalah berada di pabrikan Ducati. Kalau tidak, saya akan mempertimbangkan opsi lain,” tambahnya.
Untuk musim 2025 juga ada hipotesis lain yang perlu dipertimbangkan yakni pabrikan Aprilia. Jika Aleix Espargaro pensiun, pintu pabrikan Noale bisa terbuka, dengan motor RS-GP yang terlihat terus berkembang. Tahun 2024 bisa menjadi tahun terakhir Aleix Espargaro di balapan. Dan oleh karena itu membuka pintu yang sangat lebar, selain dia akrab dengan Aleix, BTW dulu Vinales bergabung juga atas rekomendasi dari Aleix…
Martin berujar, “Aleix seperti saudara dan dia bilang saya bisa beradaptasi dengan baik di Aprilia. Saat ini saya pikir Aprilia berada pada level yang sangat mirip dengan Ducati. Dan tentang pensiun Aleix. Yah, saya tidak tahu. Hanya dia yang tahu ini,” pungkas Martin.