RiderTua.com – Hyundai sudah cukup sukses dalam menghadirkan mobil listriknya di Indonesia. Tapi rasanya masih belum cukup jika harga jualnya belum bisa dianggap terjangkau, apalagi dengan Ioniq 5 yang dibanderol lebih dari Rp 500 jutaan. Kini dikabarkan Hyundai mulai membangun pabrik baterai mobil listrik di Tanah Air. Rencananya pabrik ini bisa beroperasi penuh mulai bulan Juli 2024.
Baca juga: Menanti LMPV Hyundai ‘Versi Crossover’
Hyundai Masih Terus Lakukan Pembangunan Pabrik Baru
Mobil listrik yang dijual di Indonesia rata-rata masih cukup mahal harganya. Bahkan setelah dirakit lokal, harganya belum cukup murah, dan ini disebabkan oleh harga baterainya. Memang komponen ini masih didatangkan dari luar negeri, apalagi baterai terkadang menjadi penyebab mahalnya suatu mobil ramah lingkungan.
Tentu ada cara untuk mengatasinya, yaitu memproduksi baterai secara lokal, dan ini yang tengah diusahakan oleh Hyundai. Pabrik yang dibangun oleh Hyundai Energy Indonesia (HEI) tersebut masih dalam tahap pembangunan, dan diperkirakan selesai pada Maret tahun depan. Walau untuk produksinya baru bisa berjalan sekitar empat bulan setelahnya, yaitu di bulan Juli 2024.

Tidak Lagi Banyak Impor
Memang masih cukup lama untuk menantikan baterai rakitan lokal dari Hyundai, walau prosesnya tidak cukup mudah. Sejak mengumumkan akan menggeluti penjualannya dengan lebih serius lagi, merek mobil asal Korea Selatan tersebut sudah menargetkan akan melakukan elektrifikasi terhadap produknya. Tidak hanya berjualan dan merakit mobil listrik, baterainya juga ikut diproduksi, tentunya untuk mengurangi ketergantungan impor.
Walau masih ada sejumlah model yang diimpor, tapi beberapa sudah mulai dirakit, seperti Ioniq 5, Santa Fe, hingga Creta. Hyundai sepertinya tengah mengusahakan untuk memproduksi model EV lainnya selain Ioniq 5, mungkin berupa model Ioniq series lainnya. Sebab beberapa model seperti Kona EV dan Ioniq Sedan sudah tidak dijual lagi.
Hyundai sepertinya benar-benar tidak main-main dalam menggeluti penjualannya di Indonesia. Itupun termasuk elektrifikasi produknya.