RiderTua.com – Salah satu alasan mengapa KTM tidak terlalu membutuhkan Marc Marquez adalah, mereka punya pembalap yang mampu memperbutkan gelar dunia. Merujuk pada hasil klasemen dalam 5 seri MotoGP musim 2023, bisa dilihat bahwa tingkat persaingan antar pabrikan semakin ketat. Paolo Ciabatti (Direktur olahraga Ducati) menjelaskan, “Tingkat daya saing menjadi lebih tinggi. Kita semua melihat bahwa KTM berhasil mencapai level yang sangat tinggi. Di sisi lain, kami pantas mendapat pujian atas fakta bahwa Bagnaia adalah satu-satunya pembalap yang secara konsisten berada di puncak di semua balapan.”
“Tentu, dia juga mengalami tiga kali crash di Argentina, Texas, dan Prancis saat berjuang untuk menang. Pembalap lain tidak memiliki konsistensi yang sama dengan Pecco. Itu sebabnya kami memperkirakan terjadi duel sengit untuk memperebutkan Kejuaraan Dunia. Dan juara dunia saat ini Bagnaia telah menunjukkan bahwa dialah satu-satunya pembalap yang mampu selalu berada di posisi 3 besar dalam segala kondisi,” imbuh bos asal Italia itu.
Paolo Ciabatti : Brad Binder Punya Peluang Memperebutkan Gelar Musim Ini
Setelah menorehkan hasil luar biasa di musim 2022 yang belum pernah terjadi sebelumnya, para petinggi Ducati Corse menetapkan target untuk mengulang performa tahun lalu atau bahkan melampauinya di musim sekarang. Rekor tahun lalu sangat mengesankan, dimana 4 tim dan 8 pembalap meraih 12 kemenangan, 16 pole position dan 32 podium. Di klasemen pembalap, 4 pembalap msuk 8 besar.
Dalam 5 seri pertama MotoGP musim 2023, Ducati Lenovo meraih 4 kemenangan berkat Pecco Bagnaia yang meraih kemenangan di Portimao dan Jerez kemudian tim Mooney VR46 berkat Marco Bezzecchi yang menang di Las Termas dan Le Mans. Menjelang GP Mugello, tak kurang dari 5 pembalap Ducati masuk 6 besar di klasemen pembalap. Hanya pembalap pabrikan Red Bull KTM Brad Binder yang nyempil diantara skuat Desmosedici sebagai peringkat 3 di klasemen.
Kerennya lagi, di Las Termas dan terakhir di GP Le Mans, 3 rider Ducati berhasil menyapu bersih podium. Dalam 20 tahun, hal tersebut hanya terjadi di Valencia pada 2021 ketika Bagnaia menang di depan Martin dan Miller.
Karena Pecco Bagnaia mengalami 3 kali crash dalam balapan hari Minggu, Direktur olahraga Ducati Paolo Ciabatti mendapat sedikit hambatan. Tetapi melihat gambaran besarnya tidak ada alasan untuk merasa khawatir, terutama karena Enea Bastianini akan comeback dalam balapan kandangnya di GP Italia Mugello.
“Kami juga berharap Enea Bastianini akan secepatnya kembali berada di puncak lagi,” kata Ciabatti. Karena rider berusia 25 tahun itu harus mengejar ketertinggalannya dan juga harus bersemangat mencetak poin untuk Kejuaraan Dunia Tim dan Kejuaraan Dunia Konstruktor.
“Untungnya kami juga memiliki pembalap seperti Jorge Martin dan Marco Bezzecchi yang mendukung kami di klasemen pabrikan. Dengan posisi 1 dan 2 di Le Mans, Martin membuktikan betapa berharganya dia untuk Ducati,” imbuh Ciabatti.
BTW, Pecco Bagnaia 2 kali menang, 1 kali finis ke-2, 1 kali finis di posisi ke-3 dan 1 kali finis ke-6 dalam 5 sprint race tahun 2023 sehingga mampu meraup 44 poin. Pada balapan hari Minggu dia hanya mencetak 50 poin untuk dua kemenangannya.
Terlepas dari kelemahan Yamaha dan Honda serta kurangnya konsistensi Aprilia, Ducati diperkirakan tidak akan mendominasi musim sendirian untuk memenangkan gelar. “Brad Binder memiliki peluang meraih gelar. Dia cepat, dia agresif. Saya tidak terlalu terkejut dengan performanya. Dulu dia sudah menunjukkan bahwa dia bisa sangat cepat. Tapi mungkin dia kurang konsisten dalam meraih hasil teratas. Tapi sekarang sepertinya KTM melakukan pekerjaan yang sangat bagus. Brad berada di peringkat 3 di klasemen, ada alasan untuk itu!” pungkas Paolo Ciabatti.