Home MotoGP Gigi Dall’Igna : Dengan Kerendahan Hati Kita Harus Belajar dari Crash Ini

    Gigi Dall’Igna : Dengan Kerendahan Hati Kita Harus Belajar dari Crash Ini

    gigi dall'igna - pecco bagnaia
    gigi dall'igna - pecco bagnaia

    RiderTua.com – Setelah Pecco Bagnaia crash untuk kedua kali dalam 3 balapan pertama MotoGP musim ini, Manajer Umum Ducati Corse Gigi Dall’Igna mengatakan, “Akhir yang pahit, nol poin yang lebih menyakitkan jika sebelumnya kita mendominasi kualifikasi dan sprint race. Performa solid yang berlanjut sepanjang balapan hingga terjadi selip tak terduga ketika semuanya tampak terkendali,” ujar insinyur asal Italia itu dalam ulasannya tentang GP Texas.

    “Fakta bahwa ada begitu banyak kegagalan dan hanya 12 pembalap yang finis tanpa crash menunjukkan bahwa kondisinya sangat sulit secara keseluruhan,” imbuh bos balap Ducati itu.

    Gigi Dall’Igna : Dengan Kerendahan Hati Kita Harus Belajar dari Crash Ini

    Tim pabrikan Ducati-Lenovo tidak diperkuat pemenang GP Texas tahun lalu Enea Bastianini di Austin, yang harus menunda comebacknya ke GP Jerez karena cedera. Francesco ‘Pecco’ Bagnaia tampaknya berhasil menebusnya setelah crash di wet race Las Termas.

    Setelah meraih pole position termasuk rekor lap sepanjang masa di COTA dan kemenangan sprint keduanya, Pecco hanya tertinggal 1 poin dari Marco Bezzecchi di klasemen. Namun, pada lap ketujuh dari balapan 20 lap hari Minggu, apa yang menjadi akhir pekan yang mengesankan berubah secara tak terduga ketika Bagnaia crash saat memimpin.

    Sebagai informasi, Pecco Bagnaia merasa tidak membuat kesalahan, crash lebih disebabkan oleh Ducati GP23-nya. Dia bahkan lebih jauh mengatakan, “Saya ingin motor yang kurang stabil.”

    Sementara itu, Dall’Igna menekankan, “Kita tidak boleh membiarkan (crash) menyeret kita ke bawah atau melemahkan keyakinan dan keteguhan kita. Sebaliknya, dengan kerendahan hati kita harus belajar darinya, mengetahui bahwa tidak ada yang bisa diterima begitu saja. Bahwa menang itu sulit, dan kita harus meraihnya dengan melawan rival yang kuat.”

    Setidaknya satu Ducati ditempatkan di posisi 3 besar berkat Luca Marini dari tim Mooney VR46 milik Rossi. “Untungnya, selalu ada aspek bagus di Ducati. Marini menunjukkan balapan yang luar biasa, yang diganjar dengan podium pertama dalam karir MotoGP-nya, di mana dia terus berkembang, terutama dalam hal kepribadian dan safety yang dia tempatkan di lintasan pada hari Minggu. Ini menegaskan kerja luar biasa dari tim VR46,” tambah insinyur jenius pabrikan asal Borgo Panigale itu.

    “Kita harus menerima dan melakukan yang terbaik dari apa yang terjadi dalam balapan, tetapi pada saat yang sama dapat memulai babak baru dengan semangat tim yang diperbarui dan memikirkan balapan berikutnya. Kejuaraan Dunia akan berlangsung lama dan sulit,” pungkas Dall’Igna.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini