Home MotoGP Iker Lecuona : Jika Trek Terlalu Berbahaya Seharusnya Tidak Menggelar Balapan

    Iker Lecuona : Jika Trek Terlalu Berbahaya Seharusnya Tidak Menggelar Balapan

    Iker Lecuona
    Iker Lecuona

    RiderTua.com – Iker Lecuona sangat beruntung tidak menderita cedera parah dalam crash horor di tikungan menjelang garis finis pada tes hari kedua di Circuit de Catalunya-Barcelona pada akhir Maret lalu. Pembalap Honda itu langsung dibawa dengan ambulans ke pusat medis yang berjarak hanya beberapa meter dari lintasan balap dan kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat, tetapi hanya beberapa jam kemudian dia diizinkan pulang.

    “Memar di wajah saya akibat dari lima atau enam kali benturan karena kerikil. Visor helm saya terbuka dan semua batu mengenai saya. Saya harus mendapat tiga jahitan di mata kanan saya. Awalnya saya kira kakiku patah karena warnanya berubah jadi ungu dan sakit sekali. Tapi ternyata hanya memar parah,” ungkap Iker.

    Iker Lecuona : Jika Trek Terlalu Berbahaya Seharusnya Tidak Menggelar Balapan

    Usai tes MotoGP di Portimao dan balapan pembukaan musim 2023 di Portugal, muncul banyak diskusi tentang keselamatan. Gravel trap banyak yang terlalu kecil, sementara batu di dalamnya terlalu besar, pembatas jalur terlalu dekat dan airfence tidak ada di titik-titik penting. Ada banyak hal yang harus dibenahi di berbagai trek balap dalam hal keselamatan.

    Iker Lecuona
    Iker Lecuona

    Iker Lecuona menambahkan, “Setiap tahun ban dan motor menjadi lebih baik dan kami menjadi lebih cepat. Terlebih di MotoGP ada aerodinamika, yang membuat masalah keselamatan semakin parah. Motor mereka bahkan lebih cepat, pembalap dapat mengerem lebih lambat dan lebih cepat saat melewati tikungan. Masalah kami tidak sebesar itu, tapi kami melibas tikungan pertama di Barcelona dengan kecepatan 325 km/jam.”

    “Jika kita kemudian jatuh, kita akan dengan cepat mencapai track limit. Ini dekat di banyak tikungan, yang sangat berbahaya. Saya tidak mengatakan bahwa kami tidak bisa balapan di sirkuit seperti ini. Tapi yang jelas, kami harus meningkatkan keselamatan di setiap trek balap yang sudah tua,” imbuh rider asal Spanyol itu.

    Di beberapa trek balap, zona run-off dapat dengan mudah diperpanjang, misalnya di Most atau Imola ini sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan di beberapa tikungan. “Semuanya jelas bagi saya. Tapi jika tidak memungkinkan, maka kami tidak bisa balapan di sana karena berbahaya bagi kami,” tegas Lecuona.

    Kejuaraan Dunia Superbike tidak bisa dengan leluasa memilih alokasi trek balap. Hal ini berbeda dengan Formula 1 atau MotoGP, penyelenggara yang tertarik tidak perlu mengantri.

    “Jika kita berkendara lebih dari 300 km/jam, kita tidak merasakan perbedaan apa pun jika kita mencapai 300 atau 350 km/jam. Itulah mengapa menurut saya aerodinamika di MotoGP tidak bagus. Ada lebih banyak duel di Superbike, dan juga ada banyak kontak selama balapan,” ungkap rider berusia 23 tahun itu.

    Iker melanjutkan, “Di MotoGP itu hampir tidak mungkin. Tapi kami tidak bisa mengatakan bahwa motor harus melambat 30 km/jam di trek lurus. Karena sama seperti motor, ban juga dikembangkan. Peningkatan catatan waktu lebih ke ban ketimbang motor. Pirelli ingin meningkatkan ban mereka seperti motor Honda. Setiap pabrikan melakukan itu untuk menang.”

    “Ada banyak tikungan berbahaya bagi kami di banyak trek balap, termasuk di Barcelona. Untuk Moto3 mungkin baik-baik saja, di Moto2 akan lebih ketat. Dan untuk MotoGP dan Superbike, area run-off terlalu kecil karena kami sangat cepat. Saya bahkan tidak ingin berbicara tentang motor,” pungkas Iker Lecuona.

    Lihat Juga:

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini