RiderTua.com – Marc Marquez hanya sekali tampil apik musim ini dengan finis ke-2 di Phillip Island. Seminggu kemudian dia kembali menelan kekecewaan dengan hanya finis di posisi ke-7 di Sepang. “Kami membutuhkan lebih dari satu langkah pengembangan,” tegasnya.
Dia sudah tahu saat itu, bahwa tidak akan ada keajaiban teknis baru di tes Valencia pada 8 November setelah balapan akhir musim 2022. Jadi dia menambahkan dengan sedih, “Kita kehabisan waktu.”
Pembalap Honda lainnya juga tidak bisa menghilangkan kesan ini. Kuartet tersebut menyelesaikan kejuaraan pembalap di peringkat 13 hingga ke-18 dan hanya meraih 2 podium dalam 20 balapan. Sementara Ducati membukukan 32 podium.
Dari tahun 2013 hingga 2019, eksekutif Honda hanya mengandalkan Marc Marquez untuk mengatasi kekurangan teknis motor dengan dedikasi tanpa batas, pengambilan risiko, dan cara mempertahankan diri yang luar biasa, bahkan dengan risiko jatuh 30-35 kali setahun. Namun di GP Jerez pada Juli 2020, itu adalah yang terakhir..
Tes rider dan pembalap cadangan Stefan Bradl juga terang-terangan mengkritik Honda. Terutama setelah balapan kandangnya di Sachsenring, di mana Honda tidak mencetak satu poin pun di kelas utama untuk pertama kalinya dalam 40 tahun. 3 pembalap gagal finis, dan kaki Bradl terbakar karena pasokan udara yang tidak mencukupi pada area sasis yang panas. “Saya bertanya-tanya mengapa saya tidak mengkritik Honda,” kata pembalap asal Jerman itu kesal.
RiderTua.com - Matteo Flamigni dikenal sebagai ahli telemetri dari legenda MotoGP Valentino Rossi. Setelah pembalap asal Italia itu pensiun, Flamigni…
RiderTua.com - Salah satu motor keren yang ikut mejeng di gelaran EICMA 2024 bulan November kemarin, Italjet Speedster 2025 baru…
RiderTua.com - Meski meraih juara dunia MotoGP pada 2021 berkat Fabio Quartararo, Yamaha belum pernah memenangkan balapan lagi sejak GP…
This website uses cookies.
Leave a Comment