Categories: MotoGP

Fabio Quartararo: Sebenarnya Kami Membalap Lebih Baik dari Tahun Lalu, Tapi..

RiderTua.com – Saat ini Fabio Quartararo tidak sedang menikmati liburan musim dingin di rumahnya di Andorra. Rider pabrikan Yamaha itu sedang berlatih motocross di Cote d’Azur Prancis untuk mempersiapkan diri menghadapi tes Sepang pada Februari mendatang. Sebulan pasca balapan final di Valencia dimana El Diablo kehilangan mahkota juara dunia dari Pecco Bagnaia, dia mencoba menganalisa musim 2022.

Meski tahun ini lebih baik bagi Fabio, namun tim lain juga meningkat.. “Bagi saya, kunci meraih gelar di tahun 2021 adalah berada di barisan depan sebanyak 14 kali. Tahun ini hanya terjadi 5 kali, termasuk hanya 1 pole position. Dan tentu saja itu berdampak pada peluang Gelar Dunia kami,” kata Fabio Quartararo.

“Kupikir kau baru saja beristirahat di pantai berpasir di Karibia,” tanya wartawan sambil tertawa. “Tidak, tidak, aku sudah beristirahat selama beberapa hari. Sekarang saya ingin berlatih agar fit sepenuhnya untuk Tes Sepang,” jawab pembalap asal Prancis itu. Sebagai pengingat, tes pertama untuk pembalap reguler digelar pada 10 hingga 12 Februari 2023 di Sepang-Malaysia!

Fabio Quartararo: Sebenarnya Kami Membalap Lebih Baik dari Tahun Lalu

Saat Juara Dunia MotoGP 2021 itu ditanya, apakah ada satu titik di musim ini dimana dia merasa bak David vs Goliath, karena ada 8 motor Ducati Desmosedici di lintasan melawan hanya 4 Yamaha M1? Tetapi sebenarnya, tidak ada rekan sesama merek Yamaha yang mampu membantu Quartararo mempertahankan gelarnya.

Fabio Quartararo -Motocross

“Baik pembalap tim satelit maupun rekan setim saya tidak kompetitif, jadi saya tidak punya referensi kecuali diri saya sendiri. Saya harus berasumsi bahwa limit motor adalah apa yang telah saya capai,” tegas Quartararo.

Fabio sangat kompetitif di paruh pertama musim hingga TT Belanda di Assen. Sejak saat itu dia hanya meraih dua podium di 9 balapan. “Sampai TT Belanda kami belum pernah mengalami satu crash pun dalam balapan. Untuk insiden di Assen saya mendapat long lap penalti untuk Silverstone, yang menurut saya tidak adil. Kami juga membuat kesalahan dengan pemilihan ban,” jelas Quartararo.

“Ya, kami tidak beruntung di dua balapan itu, tetapi hal ini bisa saja terjadi. Namun, di Misano saya menyadari peluang kami tipis. Tahun lalu saya berhasil mengejar Pecco dengan selisih 3 detik dan finis tepat di belakangnya. Tahun ini saya finis ke-5, terpaut 5 detik di belakang setelah balapan yang bagus untuk saya dan di mana saya memberikan yang terbaik. Dan itu sangat membuat saya frustasi karena saya sudah memberikan 100 persen tapi kami masih tertinggal jauh,” imbuh rekan setim Franco Morbidelli itu.

Jadi bagaimana strategi Fabio menghadapi sisa musim ini secara psikologis? “Ya, saya tidak menyangkalnya. Menurut saya, saya membalap lebih baik tahun ini ketimbang tahun lalu. Tetapi ada saat-saat, ketika sangat sulit bagi saya untuk menghadapi kenyataan. Tidak begitu banyak dalam hal hasil, lebih untuk diri saya sendiri,” jawab rider asal Prancis itu.

El Diablo melanjutkan, “Saya naik motor dengan antusiasme yang jauh lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan mungkin kita tidak sadar, tetapi secara tidak sadar kita bisa merasakannya. Kita tidak menikmati apa yang kita lakukan dan dengan cara itu kita pasti akan kehilangan potensi kita. Ada beberapa balapan tahun ini di mana saya keluar di trek seperti ini tanpa menikmatinya.”

“Saya seorang rider pemenang, jelas saya ingin menang. Tapi, sampai beberapa tahun yang lalu, setiap merek memiliki sisi positif dan negatif. Kami memiliki sasis yang jauh lebih baik ketimbang yang lain, tetapi tahun ini tidak seperti itu. Kami juga memiliki power yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan rival kami,” ungkap pembalap parbrikan Yamaha itu.

Sejak Fabio terjun ke MotoGP, salah satu keunggulannya adalah mampu menjadi sangat efektif dalam melakukan lap ultra cepat dalam kualifikasi, yang hampir selalu membuatnya berada di barisan depan grid. Musim ini ‘sihir’ itu hilang, bukankah begitu?

“Begini, yang lain banyak berkembang sementara kami mengubah motor sehingga di kualifikasi bekerja lebih buruk dari sebelumnya. Kami melepaskan keunggulan tanpa mendapatkan hasil apa pun. Ketika kita melihat seberapa banyak pembalap lain telah meningkat dalam satu lap sejak 2019 dibandingkan dengan performa kami, itu membuat frustrasi. Yang lain telah meningkat pesat, kami berada di level tahun 2019 atau bahkan lebih buruk dari itu. Dan ada 3 tahun di antaranya,” jawab rider berusia 23 tahun itu.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Meski Kesakitan Pedro Acosta Menyelesaikan 75 Lap dalam Tes Jerez

RiderTua.com - Sehari usai crash saat pemanasan di GP Spanyol, Pedro Acosta merasakan sakit di seluruh tulang di tubuhnya. "Semuanya…

1 Mei 2024

Fabio Quartararo : Yamaha Menunjukkan Banyak Kemajuan di Tes Jerez

RiderTua.com - Setelah finis ke-5 dalam sprint lalu posisi ke-15 pada balapan utama, Fabio Quartararo menyelesaikan tes hari Senin di…

1 Mei 2024

Maverick Vinales : Mirip Acosta, Motornya Tidak Cocok untuk Race Hari Minggu

RiderTua.com - Selama tes MotoGP hari Senin di Jerez, Maverick Vinales baru menyadari bahwa kedua Aprilia RS-GP miliknya tidak bekerja…

1 Mei 2024

Joan Mir : Menemukan Hasil Positif Pada Tes Jerez

RiderTua.com - Dengan finis di posisi ke-12 pada balapan utama hari Minggu di Jerez, Joan Mir menjadi pembalap terbaik pabrikan…

1 Mei 2024

Chery Omoda 7 Punya Potensi Untuk Dijual di Indonesia

RiderTua.com - Chery akhirnya memperlihatkan Omoda 7 kepada publik beberapa hari lalu. Mobil SUV ini menjadi model terbaru dari line-up…

30 April 2024

Marc Marquez, Joget dan Panjat Pagar : Sekarang Saya Mengenal Motor Ducati Lebih Baik

RiderTua.com - Marc Marquez menjalani tes hari Senin di Jerez selama 8 jam. Bagi pendatang baru tim Gresini Ducati itu,…

30 April 2024