RiderTua.com – Bos Tim Yamaha Meregalli marah dengan FIM sehubungan dengan posisi ke-10 Morbidelli yang ‘dilucuti’ setelah dia menyalip dengan agresif Aleix Espargaro di GP Malaysia, “Jika Kita harus takut mereka akan memberi kita penalti… Lebih baik tinggal di rumah atau datang ke sini untuk bermain kartu..” kata Massimo Meregalli, manajer tim Yamaha, yang geram usai balapan di Malaysia. Penalti terhadap Franco Morbidelli memicu beberapa kontroversi karena aksi serupa di Moto2 Dixon dan Fernandez malah lebih parah berkali-kali saling senggol tidak ada tindakan. Meregalli paham, tujuan penyelenggara MotoGP saat ini adalah menyuguhkan tontonan balap yang menarik dengan banyak aksi saling salip (overtake), kalau takut menyalip karena akan kena penalty seperti Morbidelli mending selonjoran di rumah ?..
Morbidelli membuat catatan positif di akhir pekan Malaysia untuk Yamaha dengan naiknya ke posisi 10 besar, meski posisi terakhirnya terkena penalti tiga detik. Pembalap Italia-Brasil total menerima 3 penalti setelah garis finis, mendorongnya ke posisi 11 setelah kontak dengan motor Aprilia milik Aleix Espargaro. Massimo Meregalli sangat kritis terhadap Panel FIM berbicata tentang masalah ini. “Tahun ini Franco selalu kesulitan di kualifikasi, di Malaysia dia membuat hasil terbaiknya dalam kondisi trek kering meski dua Long Lap Penalty. Hukuman yang diterimanya benar-benar membuat saya marah, menurut saya itu harusnya tidak ada hukuman (yang terakhir). Di lap terakhir, di tikungan kedua dari belakang, tikungan yang sangat lebar… Aleix membiarkan celah terbuka”.

Manajer Italia itu mengerti bagaimana tujuan kuat dari MotoGP adalah untuk meningkatkan level pertunjukan dengan banyak aksi menyalip. Kemudian keputusan tertentu berjalan ke arah yang berlawanan. “Itu tidak benar, saya tidak terima. Bukan karena posisi kami kalah, kalau kami tidak bisa menyalip sedikit di limit, di lap terakhir… Lagi pula, tidak mungkin kami bisa menyalip lintasan lurus, jika kami tidak bisa menyalip di tikungan dan kita harus takut mereka akan memberi kita penalti… Lebih baik tinggal di rumah atau datang ke sini untuk bermain kartu (jangan balapan)”.
Yamaha menerima hukuman Long lap Penalti yang dilakukan pada Franco Morbidelli di FP3, ketika dia memperlambat ‘time attack’ Pecco Bagnaia dan Marc Marquez. Namun penalti untuk overtaking di lap final membuat tim Yamaha marah. “Mengapa mereka tidak menghukum Dixon dan Fernandez?.. Mereka saling menyentuh beberapa kali dan tidak menerima sanksi. Saya tidak mengatakan apa-apa tentang penalti kemarin… Mereka merusak pertunjukan, tetapi berbicara dengan mereka seperti berbicara ke tembok (mereka tidak mendengarkan),” pungkas Massimo Meregalli.

Bener juga ..Ya kl gak ada overtake yo mending ngopi sambil makan singkong goreng wae..
Parah nih..dikit dikit pinalty ato sanksi
Bukannya bikin pertunjukan makin seru malah bikin makin membosankan nih aksi motogp
Peraturan yg kl di lihat dr sudut pandang orang pakai kaca mata kuda..hehehe
Mending datang ke sini utk bercnta
Ya gimanapum caranya ..eropa harus menang…kasian trus dikalahin asia…?
Motogp tahun ini sangat monoton, tidak menarik dan membosankan. Tidak ada pembalap yg greget. Ini adalah sebuah kemundurun. Beda jauh dengan tahun2 sebelumnya, zamannya Casey Stoner, George Lorenzo, Max biaggi ataupun saat Doohan jaya jayanya dimana persaingan sangat ketat, ambisius, dan masing2 rider punya karakter, apalagi sekarang ikon motogp VR46 pensiun, balapan kayak orang touring, menarik bagi rider tapi gak layak di tonton. Dorna harus peka dngn mslh ini kalo gak mau kehilangan fans.
Kenapa jamannya Marc gak disebutin?