RiderTua.com – Pecco tetap waspada untuk tidak melakukan kesalahan dan tidak jumawa meskipun berada ‘di atas angin’.. Tinggal menyisakan balapan di Valencia, Pecco Bagnaia hanya membutuhkan 2 poin untuk menjadi Juara Dunia MotoGP 2022. Finis ke-14 sudah cukup, sementara Fabio Quartararo harus meraih kemenangan. Pembalap Ducati Lenovo itu mengatakan, “Ini pasti akan menjadi situasi yang berbeda. Unggul 23 poin berarti hanya kurang 2 poin. Jika dia (Quartararo) menang, saya harus finis di posisi ke-14. Sekarang sangat mudah untuk mengatakannya, tetapi itu akan menjadi sangat sulit (untuk melakukannya). Kadang-kadang jika kita berhati-hati, kita malah akan memiliki lebih banyak masalah karena kita akan lebih terganggu dan lebih rentan untuk membuat kesalahan.”
BTW, Ducati Lenovo berhasil mengamankan gelar tim di GP Malaysia. Setelah gelar pabrikan disegel Ducati di GP Aragon pertengahan September lalu.. Satu-satunya hal yang belum diraih adalah gelar pembalap pertama sejak Casey Stoner pada 2007, sehingga menyelesaikan kemenangan Triple Crown bagi Ducati adalah sesuatu. “Kami akan mencoba,” kata Bagnaia sambil tersenyum ketika ditanya mengenai hal itu.
Pecco Bagnaia menjelaskan, “Saya melewatkan setiap kesempatan latihan mulai akhir pekan ini, karena saya crash di FP3 dan crash lagi di Q2. Itu sebabnya saya tidak begitu yakin di awal, juga karena dalam pemanasan saya tidak begitu bagus. Namun, dalam tes Barcelona, kami melakukan beberapa penyesuaian RPM pada launch system, yang bekerja dengan baik untuk kami.”
“Sebelumnya sangat sulit untuk mendapatkan start yang baik karena kemiringan wheelie yang kuat. Saya menjalani 23 latihan dimulai di Barcelona dan sejak itu setiap start menjadi sempurna. Hari ini adalah yang terbaik dari semuanya. Fase pengereman pertama agak berisiko, tetapi bermanfaat,” imbuh rider berusia 25 tahun itu.
“Saya lebih tenang setelah dua tikungan pertama. Saya berkata pada diri sendiri, ‘Oke, sekarang saya bisa mulai menyesuaikan kecepatan saya’. Jorge nge-push keras di depanku. Saya mencoba mengikutinya selama 2 lap, tetapi kemudian menyadari bahwa kecepatan ini terlalu berlebihan untuk saya. Kemudian saya mencoba menjaga kecepatan saya tetap konsisten. Sayangnya Jorge kemudian crash. Tapi menurut saya, ban belakang akan cepat aus seiring dengan kecepatannya,” jelas pembalap asal Turin-Italia itu mencoba menganalisa.
Murid Valentino Rossi itu menambahkan, “Bagian tersulit dari balapan adalah saat Enea menyalip saya. Saya tahu Fabio berada di posisi ke-3. Dan sangat penting hari ini untuk mendapatkan poin sebanyak yang kami bisa, mengingat Valencia. Saya hanya mencoba untuk memahami kecepatan Enea dan ketika saya melihat bahwa kecepatan saya lebih baik, saya mencoba untuk kembali di depan dan mengerem sekeras mungkin sehingga saya tidak memberinya kesempatan untuk menyalip. Itu sulit, sangat sulit. Tetapi salah satu momen terbaik musim ini.”
“Itu benar-benar tidak mudah untuk dikendalikan. Tetapi kekuatan saya adalah, saya mengerem dengan sangat keras. Saya kehilangan sedikit waktu di tikungan panjang, dia membelok lebih banyak dan menutup racing line lebih banyak dengan lebih cepat. Jadi saya kehilangan sedikit waktu di sana, tapi pengereman saya sangat kuat. Itu membuat saya memenangkan balapan,” rangkum pemenang GP 7 kali musim ini.
“Jadi saya akan mencoba untuk menjalani akhir pekan (Valencia) yang normal seperti di Malaysia. Ok, mungkin dengan sedikit crash karena saya terlalu sering crash akhir pekan ini. Ini tentang menjadi cerdas, bekerja dengan baik dan menjadi yang terdepan. Jika saya memiliki kesempatan untuk menang, saya akan mencoba untuk menang lagi,” tegas Pecco.
Apakah akan pakai strategi di Sepang: Pecco Bagnaia memulai start fantastis di GP Malaysia dari posisi ke-9 di grid dan langsung melesat menempati posisi ke-2 di tikungan pertama (holeshot). Pembalap Ducati itu mendapatkan keunggulan setelah peraih pole-sitter Jorge Martin crash. Tetapi calon rekan setimnya Enea Bastianini menyulitkannya. Namun, Pecco mampu bertahan dari tekanan itu dan merayakan kemenangan yang menempatkan dia di antara favorit besar menjelang balapan final di Valencia (6 November). Pasalnya, Fabio Quartararo kini tertinggal 23 poin meski finis di posisi ke-3. “Saya tidak pernah memiliki start yang lebih baik dalam karir saya, start yang luar biasa,” ujar pemimpin klasemen sambil tersenyum.
RiderTua.com - Jika kita sebut nama salah satu sirkuit pasti kita akan mengingat kejadian atau aksi dari pembalap yang tak…
RiderTua.com - Tempat Jack Miller di tim Red Bull KTM sedang berada di ujung tanduk. Karena, rookie sensasional Pedro Acosta…
RiderTua.com - Marc Marquez meraih podium perdana (finis ke-2) di balapan utama untuk Ducati di GP Jerez. Sebenarnya kemenangan ada dalam…
RiderTua.com - Wuling sudah tidak bisa diragukan lagi jika berbicara soal penjualan mobil listriknya. Sebab dalam beberapa bulan terakhir, mereka…
RiderTua.com - Tesla mampu menjadi merek mobil listrik terlaris di dunia sepanjang kuartal pertama tahun ini. Walau mereka hadir di…
RiderTua.com - Toyota masih memiliki sedikit model BEV yang dijual di Indonesia, dengan bZ4X sebagai model yang dijualnya sejauh ini.…
Leave a Comment