RiderTua.com – Mobil LCGC masih menjadi andalan bagi sejumlah produsen otomotif di Indonesia. Dengan harganya yang terjangkau, membuat mobil jenis ini menjadi incaran bagi konsumen. Namun kini mobil LCGC tidak lagi mendapatkan insentif, sehingga harga jualnya menjadi normal. Apalagi diperparah dengan kondisi lainnya, seperti krisis chip semi-konduktor.
Baca juga: Mobil LCGC Catatkan Kenaikan Penjualan, Sigra Makin Perkasa!
Mobil LCGC Tidak Lagi Mendapat Insentif
Jika mendengar nama LCGC, tentu yang terbayang pertama kali yaitu mobil dengan harga jual cukup terjangkau. Memang sejak awal, mobil jenis ini dihadirkan di Tanah Air sebagai alternatif dari mobil jenis lainnya. Pemerintah juga memberikan insentif khusus untuk model ini, jadi tak heran mengapa harga jualnya menjadi cukup terjangkau.
Namun kini LCGC tidak lagi mendapat insentif, karena kendaraan ramah lingkungan yang kini diprioritaskan mendapat keringanan. Selain itu, keadaan ini diperparah dengan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sempat mengalami kenaikan beberapa bulan lalu. Apalagi krisis chip semi-konduktor juga membuat produksi mobil menjadi terganggu.

‘Bukan Mobil Murah’
Tentu ini membuat sejumlah produsen agak khawatir jika mobil LCGC kurang laku terjual di pasar. Sebab harga jualnya kini bisa menyentuh angka Rp 200 juta, walau Honda Brio Satya masih dibanderol Rp 188 juta. Walau demikian, produsen mobil masih yakin penjualan LCGC bisa tetap stabil dalam kondisi tersebut.
Sejauh ini, penjualan mobil LCGC di Indonesia masih cukup stabil, tidak ada penurunan atau kenaikan yang cukup signifikan. Tapi setidaknya itu sudah menjadi kabar bagus bagi produsen mobil, sebab mereka telah menghadapi kondisi pasar yang belum juga kondusif. Terlebih dengan ‘invasi’ merek dari luar Jepang yang menghadirkan produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.
Produsen mobil tetap berjualan mobil LCGC seperti biasa, tanpa ada kendala sama sekali. Setidaknya untuk sekarang.