Home MotoGP Manajer Tim Yamaha: Fabio Quartararo Kesal dan Frustrasi

    Manajer Tim Yamaha: Fabio Quartararo Kesal dan Frustrasi

    RiderTua.com – Fabio Quartararo gagal mencetak poin di GP Thailand. Pembalap Yamaha MotoGP itu finis di posisi ke-17 dalam balapan 25 lap di Sirkuit Internasional Chang. Karena Pecco Bagnaia finis ke-3 dan Aleix Espargaro finis ke-11, mereka berdua berhasil mencetak poin sehingga perebutan gelar juara kembali terbuka lebar tiga balapan sebelum akhir musim. Usai GP Thailand 2022, keunggulan Quartararo atas Bagnaia menyusut menjadi 2 poin dan dengan Espargaro menjadi 20 poin. Rupanya Fabio sangat kesal dan frustrasi sehingga dia langsung pergi ke kantornya usai balapan. Tidak ada wawancara dengan wartawan pasca balapan..

    Manajer Tim Yamaha: Fabio Quartararo Kesal dan Frustrasi

    Usai balapan, Quartararo tidak tertarik dengan sesi wawancara. Tetapi Tim mengeluarkan pernyataan yang berbunyi, “Hujan turun pada saat yang paling buruk bagi kami. Kami tidak punya banyak waktu untuk balapana di lintasan basah, hanya beberapa menit. Lap pertama balapan sangat sulit. Saya didorong dari tikungan 1 oleh Jack (Miller). Setelah itu semakin parah.”

    Fabio Quartararo MotoGP

    “Saya mencoba untuk mendapatkan feeling yang baik tetapi saya mengalami momen menegangkan di tikungan 4. Visibilitas benar-benar buruk. Saya merasa kasihan pada fans Thailand. Saya berharap untuk melakukan balapan yang lebih baik di depan mereka. Kami bertanya-tanya mengapa saya mengalami kesulitan seperti itu, tetapi kami masih perlu menganalisa lebih lanjut untuk meningkat di masa depan. Kami akan mencoba untuk kembali lebih kuat di Australia,” kata El Diablo yang diwakili oleh timnya.

    Manajer Tim Monster Energy Yamaha MotoGP Massimo Meregalli juga mengomentari kegagalan Quartararo di Buriram. “Tentu saja itu tidak berjalan sesuai rencana. Rupanya Fabio sangat kesal dan frustrasi sehingga dia langsung pergi ke kantornya usai balapan. Kami tidak bisa berbicara dengannya, jadi tidak mudah untuk mengatakan apa yang terjadi tanpa mendengar langsung dari dia. Tentu saja, balapan ini sangat sulit bagi semua orang karena tidak ada yang pernah melibas lintasan basah sebelumnya,” ujar bos tim asal Italia itu.

    “Situasi ini sama seperti di Indonesia, tetapi kami mampu melakukan balapan dengan sangat baik disana,” katanya merujuk pada El Diablo yang finis ke-2 pada balapan MotoGP di Mandalika pada Maret lalu.

    “Sayangnya hal sebaliknya terjadi di balapan ini. Bagi kami alasannya sangat tidak jelas dan kami perlu waktu untuk memahaminya. Mungkin karena gripnya jauh lebih rendah dibanding Mandalika. Saya akan mengatakan itu adalah salah satu alasan utama,” pungkas Meregalli.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini