Home MotoGP Paolo Ciabatti: Kami Lebih Suka Bagnaia yang Menang, Tapi Bastianini Juga Pantas...

    Paolo Ciabatti: Kami Lebih Suka Bagnaia yang Menang, Tapi Bastianini Juga Pantas Menang

    Paolo Ciabatti - Pecco Bagnaia- Enea Bastianini
    Paolo Ciabatti - Pecco Bagnaia- Enea Bastianini

    RiderTua.com – Paolo Ciabatti berbicara tentang pertarungan akhir lap, dari dua ‘jagoan merah’ (Pecco & Bestia) dan tentang perebutan gelar dunia pembalap. Ducati meninggalkan Aragon setelah mengantarkan kemenangan Enea Bastainini dan juara dunia konstruktor MotoGP untuk ketiga kalinya. Perburuan gelar dunia pembalap telah dibuka kembali. Dengan selisih 10 poin yang memisahkan pembalap asal Pidemot, Bagnaia dengan Fabio Quartararo, lima seri akan digelar antara Motegi dan Valencia, dengan melewati Buriram, Philip Island, dan Sepang. Kondisi yang tidak dapat diprediksi, suhu tropis, dan absennya data selama tiga tahun, semua ini menjadi variabel yang harus dihadapi.

    Jatuhnya juara dunia tahun lalu asal Prancis tersebut membuka kondisi persaingan semakin panas..  “Kami senang telah memenangkan gelar konstruktor untuk ketiga kalinya. Dengan kemenangan Bastianini, Ducati telah memenangkan 10 dari 15 seri, jadi saya mengatakan bahwa ini adalah musim yang luar biasa hingga saat ini. Dengan jatuhnya Quartararo, kami mengurangi jarak poinnya, lima seri lalu kami tertinggal 91 poin, sekarang Pecco hanya tertinggal 10 poin dengan lima seri tersisa. Jadi saya akan mengatakan bahwa kejuaraan terbuka kembali dan kami akan memainkannya sampai akhir,” kata Paolo Ciabatti.

    Enea Bastianini Pecco Bagnaia

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Bagnaia mengumpulkan lima poin berharga pada klasifikasi, dengan Enea Bastianini yang menyalipnya di tikungan 7 pada lap 23. Poin yang bisa menjadi penentu di akhir musim. “Kami harap tidak. Kami tidak hipokrit, dan kami jelas lebih suka Pecco untuk menang karena dia akan membawanya semakin mendekati Quartararo dengan selisih 5 poin. Tapi memang benar bahwa Enea (Bastianini) melakukan balapan yang bagus, dan di akhir lap dia sangat cepat dan pantas memenangkannya,” tambah Ciabatti.

    Masih belum ada team order yang diperkirakan muncul di seri Jepang, namun manajemen teratas Borgo Panigale dapat mengintervensinya dengan ketentuan yang sangat spesifik untuk mendukung Bagnaia dalam beberapa seri terakhir. “Tahun depan mereka berdua (Bastianini dan Bagnaia) akan menjadi pembalap resmi dengan peluang yang sama, sekarang kami harus melakukan beberapa penilaian karena kami ingin memenangkan gelar juara. ‘Juara dunia’ telah menghilang dari Ducati sejak tahun 2007, dan kami hanya memenangkannya sekali bersama Casey Stoner,” katanya.

    “Kami tidak boleh kehilangan kesempatan apapun, kami selalu mengatakan bahwa jika dia seorang pembalap, dia berada di depannya, dan dia harus memenangkan balapannya. Tetapi juga benar kalau kami harus mempertimbangkan dinamika seri selanjutnya, agar tidak melewatkan kesempatan yang terbuka kembali dengan Quartararo mendapat nol poin di Aragon,” pungkasnya

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini