Home MotoGP Ducati dan Dall’gna: Musim Emas di MotoGP, Superbike, dan MotoAmerica

    Ducati dan Dall’gna: Musim Emas di MotoGP, Superbike, dan MotoAmerica

    RiderTua.com – Ducati mengkonfirmasi kesuksesannya pada seri Aragon dan mengunci gelar konstruktor sangat awal di seri ke-15. Hal ini ditandai dengan dominasi motor merah: Pole position kelima dalam satu musim bagi Pecco Bagnaia, dan kemenangan Enea Bastianini. Mereka berhasil dalam upaya untuk memperlambat Fabio Quartararo yang jelas terlihat kesulitan di lintasan yang memiliki cengkraman kecil. Gigi Dall’lgna memiliki banyak hal untuk dibanggakan..

    Tahun ini tentu akan menjadi tahun yang diwarnai dengan warna Borgo Panigale. Pemimpin World Superbike (WSBK) dengan Alvaro Bautista dan balap MotoAmerica dengan Danilo Petrucci, yang akan bersaing di babak penentuan akhir dalam waktu seminggu di Alabama. “Kejuaraan dunia yang penting di pasar(roda dua) yang sangat penting bagi kami,” kata manajer Ducati Corse tersebut. “Danilo melakukan pekerjaan yang luar biasa, mendominasi balapan terakhir di lintasan basah, tapi tidak hanya itu. Dia telah melakukannya dengan baik di semua balapan, tidak mudah baginya, tapi kami akan memberikan segalanya. Saya yakin Danilo akan menunjukkan siapa dia di race terakhir.”

    Alvaro Bautista WSBK

    Ducati menjadi pemimpin di kejuaraan WSBK dengan Bautista, meski jalannya masih cukup panjang disini. Kembalinya pembalap asal Spanyol tersebut terbukti menjadi langkah yang bagus. “Kami tentu senang dengan pekerjaan yang telah dilakukan oleh pembalap kami, ini adalah musim rekor, dan apa yang semua orang ketahui masih hilang, tapi kami sedang mengerjakannya. Bahkan di Superbike, semua orang melakukan pekerjaan dengan baik, saya melihat Bautista berkonsentrasi, karena dia hanya memiliki satu tujuan dalam pikirannya. Kami memiliki pembalap matang yang datang dari MotoGP, sementara di kelas utama, kami telah melakukan pekerjaan sebaliknya pada pembalap muda yang membuahkan hasil.”

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Danilo Petrucci

    Pabrikan bermarkas Emilia tersebut akhirnya telah menemukan pembalap topnya, yang tak lain adalah Pecco Bagnia, dia hanya tertinggal 10 poin dari Quartararo dalam klasemen. Empat ‘nol poin’ yang dikumpulkan dalam bagian pertama musim memang memberatkan, namun pembalap asal Piedmont tersebut mulai memberikan kemajuan dengan kemenangan empat kali berturut-turut. Dan pole position di Aragon yang harus dieksploitasi hingga 100 persen. “Di tahun-tahun mendatang, dia akan menjadi salah satu pembalap hebat pada kejuaraan ini, dengan semuanya ada di pihaknya. Seseorang yang memenangkan 10 balap dalam 20 race terakhir telah menulis hal-hal penting dan hanya dapat berlanjut di jalan ini.”

    Pecco Bastianini Ducati

    Dibalik bakat luar biasa Pecco, juga terdapat tim yang kompak, yang seringkali tidak muncul di pit tapi selalu berkomitmen dalam memproses data, ide, dan solusi teknis. Kemarin, motor Ducati MotoGP merupakan prototype yang mampu beradaptasi dengan gaya balap apapun, seperti yang terlihat dari hasil semua pembalapnya. “Mengembangkan motor hanya untuk satu pembalap membawa banyak resiko dan ini cukup jelas. Meningkatkan motor untuk pembalap lainnya juga bisa membawa keuntungan bagi pembalap teratas, dan ini tentu saja merupakan peningkatan dari seluruh paket,” kata Gigi.

    “Filosofi kami yaitu untuk membuat motor yang beradaptasi dengan berbagai gaya balap dan sirkuit kejuaraan dunia. Di Ducati Corse, ada teknisi yang luar biasa, orang-orang yang bekerja baik dengannya. Tugas saya bukanlah untuk menemukan semua ide, tapi memilihnya dan memastikan bahwa ide-ide ini sesuai dengan lintasannya. Ide yang datang dari semua orang dan semua orang harus didengarkan.” pungkasnya..

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial...

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini