Categories: MotoGP

Fabio Quartararo Mencari Sekutu Untuk Melawan ‘Pasukan Ducati’

RiderTua.com – Waktu gabungan kedua pada akhir Jumat lalu di Aragon, Fabio Quartararo memulai akhir pekan di MotorLand, sekali lagi di tengah-tengah kepungan Ducati. Ini terlihat sebagai sebuah awal yang bagus, tapi nyatanya ada beberapa halangan. Lebih tepatnya, selama sesi latihan bebas pagi itu, ada beberapa kesulitan dalam hal motor dan suhu pada ban. Masalah kemudian diselesaikan pada sesi kedua, ketika Quartararo menemukan konsistensi lebih besar, sekaligus terus membalap dengan sasis baru.

Dengan ini, dia mencetak waktu terbaiknya pada hari itu, serta menjaga kecepatan yang baik. Jelas ada sesuatu yang harus ditingkatkan antara hari Sabtu dan Minggu, dengan tujuan berada di baris pertama pada kualifikasi untuk mencoba memainkannya pada race. Dia tidak menyembunyikan fakta bahwa dia mengharapkan bantuan dari rekan setimnya, Franco Morbidelli.

Motor M1 memang merupakan motor yang bagus, dengan kelemahan top speed yang besar jika dibandingkan dengan motor lainnya yang ada di MotoGP. Quartararo telah mengatakannya sejak awal tahun, serta diakui oleh pimpinen proyek, Kazutoshi Seki, pada konferensi pers Kamis lalu. Untuk lebih jelasnya bisa terlihat dari perbedaan yang dicatat dalam dua sesi kemarin di Aragon. Top speed yang dicatatkan pada FP1 mencapai 341,8 km/jam dan di FP2 344 km/jam bagi juara dunia tahun lalu, jika dibandingkan dengan kecepatan 349,5 km/jam dari Miller, Bastianini, dan Bagnaia, yang menjadi terbaik pada hari itu. Kecepatan rata-ratanya tidak jauh lebih baik bagi Quartararo, dengan 341,1 km/jam pada latihan bebas pertama dan 342,2 km/jam di latihan bebas sore harinya. Di atas klasifikasi khusus ini selalu ada Ducati, dengan Miller di FP1 dan Bastianini-Bagnaia di FP2, dengan kecepatan sekitar 346 km/jam.

Antara latihan bebas dan kualifikasi, bahkan dalam beberapa tahun terakhir, kesulitan ini tidak terlalu terlihat. Cukup untuk mengatakan bahwa tahun 2020 lalu, dia juga mengambil pole position. Namun dalam sesi balapan, kelemahan pada motor M1 miliknya nampak lebih besar. Setelah masalah tekanan ban pada tahun lalu, dia tidak pernah benar-benar bersinar pada kesempatan lain.

Siapapun yang berpikir bahwa sasis baru ini dapat memberikan dorongan ekstra adalah tidak benar. “Di lintasan ini, kami tidak mendengar sesuatu yang begitu berbeda.. Kami akan menganalisa datanya untuk melihat apakah kami masih memakainya atau tidak. Kami harus melanjutkannya dengan yang baru, namun perbedaannya sangat minim. Mengenai masalah ban, pada pagi hari dia finish di posisi 8, dengan satu masalah.. Cengkramannya buruk, tapi ada yang salah dengan motornya.. kami punya masalah dalam memanaskan ban.” kata Quartararo.

Masalah ini kemudian dipecahkan pada FP2, dan pemimpin klasemen MotoGP ini sekali lagi ditempatkan di antara Ducati di area tinggi klasemen. Sektor pertama merupakan titik terkuatnya, seperti yang terlihat di akhir latihan bebas kedua, dengan titik lemahnya di sektor keempat, seperti yang telah diantisipasinya pada konferensi pers Kamis lalu. “Saya selalu berusaha. Tapi tidak hanya sektor tersebut, kami juga banyak kehilangan di sektor ketiga. Kami harus banyak bekerja untuk itu, terutama dalam kualifikasi,” kata Quartararo..

Bantuan Rekan setim atau dari mana?

Namun Quartararo juga melihat dari sisi lain dalam garasi. Morbidelli memulainya dengan cukup baik, sejalan dengan tanda-tanda yang sudah terlihat di Misano. ‘El Diablo’ dikatakan sudah sepenuhnya membantu rekan asal Italia tersebut. “Franco tahu bahwa dia bisa mengikutiku kapanpun dia mau.. Saya telah mencoba membantunya dalam beberapa balapan, dan ini juga berguna bagiku untuk memahami potensi pada motor.”

“Saya berharap dia lolos langsung di Q2, jadi kami dapat mengerjakan strategi bersama.” Semacam permintaan bantuan kepada rekan setimnya, dengan harapan dia dapat memberikannya bantuan untuk membendung pasukan ducati dengan powernya yang sangar. Quartararo melanjutkan untuk memberikan segalanya pada motor M1 miliknya, mengkonfirmasi kombinasi kemenangannya, tapi itu mungkin belum cukup untuk melawan 8 motor Desmosedici dengan sengit. Oleh karena itu, bantuan apapun bisa diterima, ditambah dengan fakta bahwa itu akan menjadi perubahan haluan yang diharapkan bagi Morbidelli dalam musim yang rumit ini.

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Peluang Citroen Mengekspor Mobil Rakitan Lokal

RiderTua.com - Citroen telah memastikan akan memulai produksi mobilnya di Indonesia pada Juli mendatang. Model yang akan dirakitnya untuk pertama…

26 April 2024

Marc Marquez : Ternyata Aku Masih Cukup Cepat!

RiderTua.com - Bagaimana jika Marc Marquez tetap melanjutkan dengan Honda?.. 'Saya bisa patah semangat ' katanya... Marc Marquez dipindahkan dari…

26 April 2024

Kolaborasi Yamaha dengan FILA, Luncurkan Fazzio Edisi Spesial

RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…

25 April 2024

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024