RiderTua.com – Dengan kebangkitan Pecco Bagnaia, Ducati akan mengincar ‘match point’ pertama untuk menangkan gelar pabrikan untuk tahun ketiga berturut-turut (Hattrick). Di mana kini tim merah mengantongi 321 poin di peringkat pertama dan berada di posisi pertama dengan selisih 110 poin dari Yamaha di posisi kedua. Di kategori lain, tim Ducati Lenovo berada di posisi pertama klasemen tim dengan 304 poin, unggul 25 poin dari Aprilia Racing dan Yamaha Monster di posisi ketiga.
Bagnaia meraih enam kali kemenangan tahun 2022 ini, ada empat kali berturut-turut (Quattrick), yang tidak pernah terjadi pada pembalap Ducati. Rekor yang tengah menunggu untuk ditingkatkan menjadi lima (Quintrick) pada akhir pekan ini, sementara kebangkitan performa pembalap Italia itu terlihat sejak seri Jerman hingga kini. Secara umum dibanding El-Diablo, Pecco sekarang tampil dengan lebih sedikit tekanan (beban) karena dia adalah ‘pemburu’ dan Quartararo adalah ‘mangsa’..
Pada akhir balapan di Sachsenring pertengahan Juni lalu (seri ke-10), Pecco harus mengejar selisih 91 poin dari Fabio Quartararo. Namun menjelang seri ke-15 pada musim ini, dia hanya tertinggal 30 poin saja. Sebuah ritme yang memberikan pertanda bahwa pembalap Ducati tersebut sedang mengincar mangsanya (yakni pembalap Yamaha nomor #20). Pada kunjungan terakhirnya di trek ini tahun 2021 lalu, dia memenangkan balapan yang sudah lama tidak direngkuh ‘The Red’ di Alcaniz (kota di Aragon).
Sebelum menuju ke Jepang yang akan menandai seri di luar Eropa, Pecco bermaksud untuk mengurangi jarak klasemen lebih jauh lagi, yang masih memisahkannya dari pemimpin kejuaraan. “Saya sangat senang kembali membalap di Aragon, dimana tahun lalu saya memenangkan race MotoGP pertama.. Secara umum, itu menjadi lintasan yang bagus bagi kami dan saya pikir kami bisa lebih cepat pada tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu,” komentar Bagnaia.
