Ducati Lenovo Team RiderTua.com – Jack Miller sering dituding tidak mempunyai strategi balapan terbaik karena sering ‘semakin ketinggalan’. “Tapi butuh beberapa saat sebelum kita mendapatkan pengalaman yang diperlukan,” tegas rider berusia 27 tahun itu. Rider asal Australia yang akan membalap dengan Red Bull KTM selama 2 tahun ke depan itu, masih punya beberapa pekerjaan yang harus dilakukan dalam 9 balapan terakhirnya bersama Ducati. Karena saat ini, tiga rekan semereknya (Zarco-3, Bagnaia-4, Bastianini-5) berada di atasnya dalam klasemen. Tetapi pada dua balapan terakhir di Sachsenring dan Assen, Miller berhasil finis di posisi ke-3 dan ke-7 meskipun dia terkena long lap penalti dalam balapan setelah crash di kualifikasi. “Hanya di kelas Premier (1000cc) kita dapat belajar dari para pembalap papan atas yang tidak bisa dipelajari di tempat lain,” kata Miller..
Jack Miller: Belajar dari Para Pembalap Top
Runner-up Moto3 pada tahun 2014 itu sedang menjalani musim kedelapannya di kelas utama dan musim kelimanya bersama Ducati. Dia mengakhiri musim 2021 di Ducati Lenovo di peringkat 4 secara keseluruhan dengan dua kemenangan (Jerez dan Le Mans). Tapi karirnya di kelas utama mempunyai satu kekurangan, sejauh ini JackAss tidak pernah berhasil secara serius campur tangan dalam perebutan gelar.
Pada 2015 Miller bergabung dengan LCR-Honda selama 1 tahun. Kemudian di Mac VDS-Honda selama 2 tahun, sebelum pindah ke Pramac Ducati selama 3 tahun dan kemudian dipindahkan ke tim pabrikan pada tahun 2021 sebagai rekan setim Juara Dunia Moto2 2018 Pecco Bagnaia, dimana dia juga berbagi garasi di Pramac pada tahun 2020 dan 2021.
Jack Miller tahu bahwa dia tidak pernah berhasil menjadi yang terdepan secara konsisten selama 5 atau 6 balapan. Dia sering unggul dalam latihan dan kualifikasi, tetapi bannya aus terlalu dini di balapan dan kemudian crash.
Apakah begitu sulit untuk mengorbankan beberapa catatan waktu teratas pada hari Jumat untuk menguji dengan ban bekas dan menemukan strategi balapan yang tepat?
“Ya, itu pasti sulit. Tetapi semakin banyak balapan yang kita lakoni, semakin rutin dan semakin banyak pengalaman yang kita dapatkan. Dan apa yang harus kita lakukan untuk dapat mengikuti cara membalap para pembalap papap atas ini. Kemudian kita mencoba melakukan pekerjaan dengan lebih baik pada akhir pekan balapan berikutnya. Saya tidak berpikir kita dapat mempelajarinya di tempat lain, hanya di kelas MotoGP,” ujar Jack Miller.