RiderTua.com – Toyota sudah mengetahui akan dampak dari krisis chip semi-konduktor yang melanda di seluruh dunia. Akibatnya, sejumlah produsen mengalami gangguan pada produksi mobilnya, salah satunya Honda. Namun Toyota memastikan produksi mobilnya di Indonesia tidak terdampak krisis chip. Kondisinya terpantau masih baik-baik saja dan tidak ada antrian inden yang memanjang sampai beberapa bulan.
Baca juga: Toyota dan Strateginya ‘Menyambut’ Hyundai Stargazer
Toyota Pastikan Produksi Mobilnya Tidak Terdampak Krisis
Dari beberapa produsen yang ada di Indonesia, Honda mengalami dampak serius dari krisis chip semi-konduktor ini. Bahkan mereka sempat menghentikan produksi Mobilio demi memberi ruang bagi model seperti Brio hingga BR-V dan HR-V. Jelas karena permintaan akan ketiga mobil ini cukup tinggi di Tanah Air.
Selain Honda, produsen lainnya nampak tidak mengalami dampak akibat krisis chip, kalaupun ada dampaknya cukup kecil. Toyota sendiri bahkan tidak merasakan dampaknya sampai sekarang, bahkan produksi mobilnya tetap lancar tanpa hambatan. Seakan krisis chip ini tidak mempengaruhi produksinya sama sekali.

Model Terlaris
Toyota sendiri masih terus berupaya untuk memenuhi semua permintaan konsumen akan sejumlah produknya, termasuk Avanza-Veloz. Kedua mobil LMPV ini laris manis sejak model generasi terbarunya dirilis akhir tahun lalu. Sejak saat itu, permintaannya terus meningkat walaupun kini segmennya terus berkembang dengan pesat.
Tapi Toyota tetap tidak mengalami masalah dalam pemenuhan permintaan mobil di pasarnya. Apalagi waktu tunggu indennya tidak sampai berbulan-bulan atau lebih dari sebulan. Walau demikian, mereka tetap harus bisa memenuhi seluruh permintaan dari konsumen, tak hanya Avanza-Veloz, tetapi juga model lainnya.
Penjualan mobil Toyota di Indonesia juga masih lumayan stabil, meskipun sempat menurun pada bulan Mei lalu. Ini juga merupakan dampak dari krisis chip semi-konduktor, termasuk adanya libur Lebaran.