RiderTua.com – MotoGP 2022, berjalannya musim tak seperti yang diharapkan Jorge Martin. Hingga seri ke-7, nasib baik seperti tak berpihak kepadanya. Pembalap Pramac itu 5 kali gagal mendulang poin dari 7 balapan musim ini. Hasil terbaiknya adalah finis ke-2 di Las Termas-Argentina. Dalam klasemen dia hanya menempati peringkat 15, terpaut 74 poin dari pemimpin klasemen Fabio Quartararo (Yamaha). Dan pada balapan terakhir di Le Mans, pembalap berusia 24 tahun itu crash di tikungan 9 dengan 11 lap tersisa. Dia mengeluh tangannya mati rasa dan kini dalam pemeriksaan dokter.
“Saraf saya bermasalah sejak tahun lalu. Saya tidak tahu bagaimana menggambarkannya, tetapi tangan saya seperti mati rasa. Saya mencoba untuk melanjutkan balapan, meskipun saya tidak bisa merasakan pengereman yang bagus sejak lap ketiga. Bahkan dengan throttle, saya tidak tahu seberapa jauh masalah itu muncul. Saya hanya mencoba untuk menyelesaikan balapan,” ujar rider asal Spanyol itu.
Banyak yang menyanjungnya dengan keberaniannya saat menjadi rookie, namun dengan cedera, justru mengancam karir balapnya.. berani jatuh itu baik, terlalu sering jatuh itu tidak lebih baik..jangan mencela pembalap yang jarang jatuh dengan menyebutnya hanya ‘main aman’.. jika pembalap sudah ‘cedera permanen’ bagaimana mau balapan normal lagi?
“Pada hari Senin saya pergi ke rumah sakit untuk mencoba menyelesaikan masalah tangan ini. Ini akan menjadi balapan akhir pekan yang bagus, kecepatannya bagus, begitu juga kualifikasi. Tapi kami punya masalah ini dalam balapan dan kami harus menemukan solusi untuk itu. Itu saja,” imbuh rekan setim Johann Zarco itu.
Apakah pembalap berjuluk Martinator itu mengalami masalah tangan ini di balapan sebelumnya? “Masalah itu muncul di balapan terakhir. Saya sudah melakukan terapi dan itu menjadi jauh lebih baik. Tetapi di Le Mans tanganku kembali kambuh. Itu satu-satunya masalah. Saya pikir saya kuat. Startnya buruk tapi saya mampu memperebutkan posisi dan mengejar Zarco tapi kemudian masalah besar ini muncul. Tanpa feeling, kami pembalap ‘nothing’, tangan saya tidak bisa merasakan apa-apa lagi,” jawabnya.
BTW, pembalap yang berhasil menyabet Rookie of the Year tahun lalu itu sudah ‘diperdagangkan’ di musim dingin sebagai calon pengganti Jack Miller di tim pabrikan Ducati Lenovo. Martin sendiri menyatakan bahwa naik ke tim pabrikan adalah targetnya. Namun pada sepertiga pertama musim 2023, jelas dia dibayangi oleh Enea Bastianini yang menunggangi GP21 dan berhasil memenangkan 3 dari 7 balapan musim ini.
Apakah Martin merasa khawatir tentang masa depannya? “Tentu saja kita dapat melihat bahwa Enea dan juga Ducati dalam kondisi yang baik. Saya pikir, jika saya membandingkan diri saya dengan mereka, saya berada di level yang sama akhir pekan ini. Saya hanya mengalami masalah tangan ini di balapan. Tapi kami pasti harus mulai berpacu untuk mendapatkan hasil yang bagus,” lanjut Martin.
Akankah bertahan di Pramac menjadi pilihan bagi Martin? “Untuk saat ini saya ingin tetap bersama Ducati, tujuan saya tidak berubah. Pertama, satu-satunya tujuan saya adalah kembali ke level saya,” tegasnya.
This post was last modified on 18 Mei 2022 04:37
RiderTua.com - Daihatsu sudah tidak bisa diremehkan lagi soal penjualan mobilnya di Indonesia. Apalagi untuk mobil murahnya, Sigra, yang mampu…
RiderTua.com - MG Motor telah sukses dalam meluncurkan dua mobil listriknya di Indonesia pada bulan lalu. Namun itu saja belum…
RiderTua.com - Debut Pedro Acosta di MotoGP sungguh menarik. Rookie dari tim GasGas Tech3 itu langsung melaju ke Q2 dengan…
RiderTua.com - Daihatsu masih memimpin penjualan mobil niaga ringan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Sementara itu, segmennya kini diisi…
RiderTua.com - Wuling kini memiliki tiga mobil listrik yang dijual di Indonesia, terdiri dari Air EV, Binguo, dan Cloud EV.…
RiderTua.com - Segalanya belum berjalan baik bagi Miguel Oliveira mengingat Tim Trackhouse masih dalam tahap pengembangan. Rider asal Portugal itu…
Leave a Comment