RiderTua.com – Bos Tech3 berujar bahwa Raul Fernandez sangat ambisius… Dua bintang Moto2 tahun lalu, Remy Gardner dan Raul Fernandez kembali kumpul menjadi satu di tim Tech3 KTM MotoGP. Ini artinya persaingan sengit keduanya di kelas menengah akan berlanjut ke kelas utama musim ini. Untuk diketahui, pada tahun 2021 keduanya bersama-sama memenangkan 13 dari 18 balapan Kejuaraan Dunia Moto2 di tim Red Bull KTM Ajo dan meraih 7 kemenangan ganda. Tapi pada akhirnya Remy keluar sebagai peraih gelar dunia, sementara Raul hanya menjadi runner-up meski mampu memenangkan 8 balapan pada musim 2021. “Ini akan menjadi pekerjaan saya untuk memberikan kedua pembalap dukungan teknis dan SDM (sumber daya manusia) terbaik,” kata bos tim Tech3 Herve Poncharal tentang pembalap barunya Remy Gardner dan Fernandez.
Bos Tech3: Raul Fernandez Sangat Ambisius
Tapi pemilik tim KTM Tech3 asal Prancis itu senang dengan duo pembalap barunya yang kuat, yang setidaknya akan terlibat dalam pertarungan untuk memperebutkan penghargaan Rookie of the Year. “Saya menyukai tantangan ini. Yang kita butuhkan dalam sebuah tim adalah dua pembalap yang saling mendorong,” ujar sang bos tim.
Herve menambahkan, “Ini akan menjadi tugas saya untuk memberikan kedua pembalap dukungan teknis dan SDM sebaik mungkin. Orang tidak boleh lupa, mereka masih sangat muda, terutama Raul. Dia 21 tahun, Remy 23 tahun. Bahkan jika kita bisa menyebut mereka superstar di dunia MotoGP, pada dasarnya mereka masih anak-anak atau remaja. Suasana kekeluargaan harus kita ciptakan. Saya pikir itu akan menjadi sangat-sangat penting, terutama untuk Raul.”
“Ini akan menjadi misi saya dan tugas saya di musim MotoGP mendatang, untuk memastikan bahwa Remy dan Raul merasa diurus dengan baik setiap saat,” tegas Poncharal yang telah menandatangani kontrak dengan Dorna dan KTM hingga akhir 2026.
Poncharal melanjutkan, “Kami percaya pada kemampuan dua pembalap MotoGP kami, KTM juga melakukannya. Bagi Remy dan Raul, musim pertama MotoGP adalah tentang belajar sebanyak mungkin. Tugas kami sebagai tim adalah mendukung mereka dalam fase pembelajaran ini, agar mereka belajar secepat mungkin.”
“Kemudian mereka akan melihat, apa yang akan terjadi. Namun kedua pembalap memiliki dukungan teknis yang sama, keduanya memiliki basis yang sama. Sekarang terserah mereka, untuk menunjukkan kepada kita seberapa cepat mereka bisa berkembang.”
Raul Fernandez khususnya, sangat percaya diri dan penuh ambisi setelah meraih 8 kemenangan sebagai rookie Moto2 pada tahun 2021. Runner-up itu kehilangan gelar setelah kalah 4 poin melawan Gardner, dan kemudian secara terang-terangan mencela bos tim Moto2 Aki Ajo karena tidak mendukungnya dalam pertarungan melawan Gardner.
Duel dua talenta luar biasa di tahun 2022 ini, mengandung banyak potensi konflik. Poncharal mengatakan, “Bila kita memiliki pembalap yang ambisius seperti Raul, jelas bahwa dia ingin memastikan bahwa dia tidak berada pada kerugian teknis dibandingkan dengan rekan KTM-nya Miguel Oliveira dan Brad Binder. Itu sebabnya saya sangat berterima kasih kepada seluruh manajemen KTM, bahwa kami sekarang memiliki 4 pembalap yang bekerja nyata di Kejuaraan Dunia MotoGP.’
“Hanya livery dan desain luar motor KTM RC16 yang berbeda. Kami memiliki lebih banyak tenaga kerja, kami bekerja lebih erat dengan pabrikan. Kami berterima kasih kepada Fabiano Sterlacchini, Esteban Garcia, Sebastian Risse dan semua teknisi KTM yang bertanggung jawab lainnya.”
“Mereka semua sangat percaya pada dua pembalap kami, seperti halnya Stefan Pierer, Hubert Trunkenpolz dan Pit Beirer. Kedua pembalap kami adalah masa depan KTM. Kami mendapat dukungan sebanyak tim pabrikan Brad dan Miguel. Untuk KTM, tidak ada bedanya mana dari 4 pembalap yang sukses. Seluruh Pierer Mobility AG bekerja sama,” pungkas sang bos yang sebentar lagi memutuskan untuk mengundurkan diri dari bisnis balap dan digantikan putrinya Mathilda Poncharal.
