RiderTua.com – Marc Marquez mengakui karakternya berubah setelah cedera terakhir… Tak hanya motor prototype MotoGP Honda yang berubah. Cedera yang dialaminya selama dua tahun telah mengubah Marc sebagai pria dan pembalap. “Rasa sakit mengubah karakter Saya. Ini menjadi sesuatu yang belum pernah saya alami sebelumnya,” katanya kepada media Spanyol AS. “Dan semua orang di sekitar saya sudah menderita (untuk membantu saya). Saya tak pernah lelah meminta maaf, tapi mereka mengerti karena ketika saya menderita, karakter saya berubah dan saya kurang menerima semuanya.” Mungkinkah kita tidak akan pernah melihat aksi Marc yang nekat lagi pada MotoGP di akhir pekan?
Ketika dia terlihat sudah pulih dari cedera humerus dengan tiga kemenangannya pada musim 2021, cedera lainnya membuat halangan (bahu). Dia takut takkan pernah bisa kembali ke track, dugaan yang masuk akal dan dipertimbangkan oleh dokternya. Jika diplopia-nya belum menghilang, maka ia harus menjalani operasi lainnya dan harus menunggu selama tiga bulan. Dan itu akan terjadi seterusnya sampai penglihatannya meningkat dan bisa kembali ke kehidupannya yang normal, tapi ia tak bisa mengendarai motor dengan kecepatan 350 km/jam. “Ketika dokter sudah memberi tahu Anda, suatu saat Anda akan menangis sendirian di sebuah ruangan, karena Anda tahu apa yang akan terjadi. Dokter mengatakan itu suatu keajaiban setelah penglihatan saya membaik setelah dua setengah bulan dan tak ada konsekuensi apapun.”
Mungkin kita takkan pernah melihat aksi Marc yang nekat lagi pada MotoGP di akhir pekan. “Niat saya yaitu bukan menjadi Marquez yang sama seperti dulu, tapi sebuah evolusi. Bagaimanapun, tujuannya yaitu gelar juara dunia. Inilah niat saya, dan saya melakukan dan membuat perubahan besar dalam hidup saya.” Tapi dia tidak takut. “Kalaupun tidak, saya tidak berpikir untuk berlari. Jika Anda takut, lebih baik tinggalkan tempatmu pada orang lain.” Lengan kanannya belum dalam kondisi terbaik, dan dia akan mengikuti rencana untuk mengikuti fisioterapi yang panjang. Dan dengan alasan inilah dia memutuskan untuk pindah ke Madrid bersama ibunya.