Home MotoGP Miller Lupa Tekan Tombol ‘RHD’ di Last Corner

    Miller Lupa Tekan Tombol ‘RHD’ di Last Corner

    RiderTua.com – Jack Miller lupa menekan tombol ‘Ride Height Device’ saat keluar dari tikungan akhir. Dampaknya bagian depan motor njengat (wheelie) saat duel dengan Martin di tikungan terakhir… Jack Miller mengakhiri musim balap dengan dua tempat podium. Kompak dengan Pecco Bagnaia, JackAss tidak hanya mengamankan gelar juara dunia konstruktor bagi Ducati, tetapi hari ini juga memenangkan kejuaraan dunia tim bagi Ducati-Lenovo. Pembalap berjuluk Thriller Miller itu gagal melakukan serangan terakhir melawan Jorge Martin di Valencia, karena dia tidak menekan tombol ‘Ride Height Device.

    Jack Miller Lupa Menekan Tombol ‘Ride Height Device’

    Selain itu, Jack Miller berhasil mempertahankan peringkat 4 dalam klasemen melawan Johann Zarco. Luar biasa, 3 pembalap Ducati menyelesaikan kejuaraan dunia di antara 5 besar. Ducati juga memenangkan 4 balapan dengan Bagnaia, 2 dengan Jack dan 1 dengan Jorge Martin, jadi total 7 kemenangan. Tahun 2020 lalu hanya meraih dua kemenangan bersama Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci. Sebagai perbandingan, Yamaha 5 kali menang dengan Quartararo dan sekali dengan Vinales pada tahun 2021.Jack Miller 4

    Valencia ternyata menjadi balapan bersejarah bagi Ducati. Pabrikan dari Borgo Panigale-Italia itu merayakan kesuksesan ‘lock-out’ pertama mereka di Kejuaraan Dunia MotoGP, bersama Bagnaia, Martin dan Miller.

    Pembalap asal Australia itu mengatakan, “Saya sangat senang bisa mendarat di podium lagi, sebenarnya saya ingin sekali meraih kemenangan ketiga saya musim ini. Saya ingin berakhir sedikit lebih jauh di depan. Awalnya saya mencoba, tapi kemudian saya lebih suka sedikit menghemat ban belakang. Saya bisa menyerang lagi di akhir. Kami harus berada di limit dengan ban selama 27 lap.”

    “Awalnya saya menyalip Jorge di tikungan 1, tapi dia mengejar saya lagi di tikungan 2. Kemudian itu seperti efek domino. Setelah itu langsung kita kehilangan momentum di sini, 3 atau 4 motor menyalip kita. Bang, bang, bang! Suzuki sulit untuk ditembus pada tahap awal, karena mereka balapan dengan sangat baik.”

    “Dia juga memiliki banyak grip selama fase ini. Saya rentan di dua tikungan yakni Tikungan 1 dan Tikungan 13. Tapi saya sangat berhati-hati saat berakselerasi agar ban belakang tidak terlalu aus. Mungkin saya bisa membalap sedikit lebih agresif sebelum fase terakhir. Namun, saya sangat ingin finis dan berada di podium, terutama saat melihat 3 Ducati di depan.”

    “Dalam kegembiraan, saya jarang melihat papan skor. Ada 14 lap tersisa. Ketika saya melihat lagi, hanya ada 2 lap yang tersisa. Sebelum lap terakhir, saya lupa menekan tombol ‘ride height device’ saat berkendara keluar dari tikungan terakhir. Saya tepat di belakang Jorge, tapi kemudian motor saya tiba-tiba mulai mengalami wheelie. Saya berpikir, ‘Apa yang terjadi sekarang?’ Ketika saya melewati garis finis, saya menyadari bahwa saya lupa menekan tombolnya,” pungkas Miller sambil tersenyum.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini