RiderTua.com – Repsol Honda sudah dua musim ini absen dari barisan terdepan sejak pahlawan mereka Marc Marquez terluka dalam ‘pertempuran’. Apalagi RC213V dianggap sebagai motor yang paling tidak mudah dikendarai di lintasan MotoGP. Sementara itu, Ducati telah berubah menjadi motor yang bersahabat dengan pembalapnya. Pembalap Honda lebih sering jatuh, berharap bisa dikurangi dengan diluncurkannya prototipe baru RCV 2022 untuk keluar dari krisis itu. Sementara Ducati yang secara teratur menguasai podium.. Honda tampaknya menderita tanpa bisa bereaksi. Mick Doohan sendiri khawatir seperti dalam wawancara dengan media Todocircuito bahwa, “Honda jelas bukan lagi motor seperti dulu”. Ditambah dengan kondisi Marc Marquez yang belum bisa memberikan perlawanan di semua jenis sirkuit.
Honda dalam Krisis? Alberto Puig: Semuanya Baik-baik Saja!
Sebuah pertanyaan mungkin sulit untuk dijawab, namun tidak ada kata menyerah terutama bagi seorang Alberto Puig yang selalu punya jawaban untuk memotivasi pasukannya. Dia melihat peningkatan kompetisi sebagai fakta dan tidak perlu dikhawatirkan. Dalam hal ini, dia menilai Ducati meskipun memiliki motor kuat namun tetap sulit juara, “Ducati memiliki motor yang kata semua orang fantastis, tetapi di kejuaraan dunia terakhir mereka, dimenangkan oleh Stoner sejak lama (2007)”.
Dia memuji kualitas pembalap Honda, “Saya pikir, jika kita melihat sejarah Honda, selalu memiliki pembalap terbaik. Tetapi bagi seorang pembalap dia bebas untuk pergi ke pabrikan manapun. Menandatangani pembalap terbaik tidak menjamin Anda akan menang,” kata Alberto Puig yang mungkin mengacu pada hilangnya Joan Mir dari genggaman Honda.
Jadi apakah Honda dalam krisis? Bagi Alberto Puig, semuanya baik-baik saja.. Sepertinya dengan Marc Marquez, hal ini memang terjadi. Dua keberhasilannya di Sachsenring dan Austin akan menyelamatkan kehormatan Honda tahun ini.
