Indonesia Yakin WorldSBK, MotoGP Jalan Terus Meski Tersendat WADA

RiderTua.com – Indonesia yakin akan bisa menggelar WorldSBK di sirkuit Mandalika yang baru, sementara untuk MotoGP akan tetap jalan terus dan tidak akan terpengaruh oleh keputusan ‘ketidakpatuhan’ WADA baru-baru ini. Infonya masih dalam proses karena tersendat dengan kondisi krisis kesehatan untuk klarifikasinya. Sementara Organisasi Anti-Doping Nasional Indonesia dinyatakan tidak patuh oleh WADA, tetapi Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia menegaskan..”Jangan bayangkan Indonesia tidak dapat mengadakan kompetisi internasional.”

Badan Anti-Doping Dunia, yang baru-baru ini terkenal di kalanagn penikmat balap MotoGP dalam larangan empat tahun Andrea Iannone, menyatakan bahwa lima Organisasi Anti-Doping tidak mematuhi Kode Anti-Doping Dunia. Yang termasuk dari lima itu adalah Organisasi Anti-Doping Nasional (NADO) untuk Indonesia dan Thailand, negara-negara yang akan menjadi tuan rumah MotoGP musim depan.

Bunyi aturan itu adalah : “Negara-negara yang telah menandatangani suatu perjanjian tidak boleh diberikan hak untuk menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental atau dunia, atau acara yang diselenggarakan oleh Organisasi Event Besar, untuk seluruh periode ketidakpatuhan.”

Kejuaraan Dunia Superbike akan memulai debutnya di Mandalika Indonesia pada 19-21 November, diikuti dengan gelaran MotoGP pada 18-20 Maret. Thailand memiliki waktu lebih lama, dengan jadwal MotoGP berikutnya pada 2 Oktober.

Kenapa Bisa Begitu?

• Ketidakpatuhan Indonesia adalah, akibat ketidaksesuaian dalam menerapkan program pengujian yang efektif.
• Sementara untuk Thailand disebabkan oleh, kurangnya implementasi penuh dari Kode [WADA] versi 2021 dalam sistem hukum mereka.

Jawaban dari Indonesia

Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia itu menjelaskan, uji coba antidoping di Tanah Air sempat terganggu oleh kondisi krisis. “Kami langsung berkoordinasi dengan lembaga anti-doping Indonesia, di mana posisi kami dikatakan tidak sesuai,” kata Zainudin Amali, Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia.

“Ternyata mengacu pada pengiriman sampel kami… Pada Maret 2020, Krisis kesehatan mulai di Indonesia. Tidak ada kegiatan olahraga, sehingga sampel yang direncanakan tidak terpenuhi. Semuanya berhenti dan ini menyebabkan kami tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh WADA.”

Namun, dia menegaskan: “Indonesia belum dilarang sehingga tetap bisa melakukan kegiatan olahraga. Jadi, jangan bayangkan Indonesia tidak bisa mengadakan kompetisi internasional atau mengirim atlet ke luar negeri.

“Teguran ini merupakan konsekuensi dari ketidakpatuhan, dan sekarang kami diberi kesempatan untuk mengklarifikasi. Meski terlambat, kami berusaha dan WADA juga memberikan waktu untuk memberikan surat klarifikasi.”