RiderTua.com – Marc marah setelah jatuh, dia berujar, “Saya telah melakukan manuver seperti ini 100 kali dalam karir saya, dan itu selalu berjalan dengan baik. Itu sebabnya saya marah,” katanya… Marc Marquez mengalami pasang surut di Aragon. Marc berhasil lebih cepat hampir 1 detik pada latihan Jumat pagi di FP1. Namun di FP2, juara dunia MotoGP 6 kali itu mengalami crash. Pembalap Repsol Honda itu hanya menempati posisi ke-20, terpaut 1,2 detik dari waktu terbaik yang dibukukan Jack Miller (Ducati). Di peringkat waktu keseluruhan hari itu, Marc meraih posisi ke-8 dengan catatan waktu 1:48,048 menit.
“Crash sedikit mengacaukan rencana latihan kami hari ini. Tapi saya tetap senang dengan hari pertama latihan bebas di Aragon. Menurut rencana, saya seharusnya menggunakan kompon soft di dua lap pertama. Saya ingin melihat apakah ban itu bisa bertahan dalam jarak balapan. Tapi sayangnya kecelakaan itu mengintervensi. Tapi kami bisa menguji ban belakang hard hari ini. Kami telah memahami beberapa hal tentang set-up,” ujar pembalap berusia 28 tahun itu.
Marquez Heran: Manuver Ini 100 Kali Berhasil, Baru Kali Ini Crash
Marc Marquez melanjutkan, “Memang benar, saya marah setelah crash. Saya terbawa emosi dan berkata pada diri sendiri, ‘Oke, hentikan lap ini, ini hanya latihan bebas’. Saya melakukannya, tetapi kemudian saya kehilangan kendali atas roda depan di tempat yang kotor di mana saya tidak memperkirakannya. Saya telah melakukan manuver seperti ini 100 kali dalam karir saya, dan itu selalu berjalan dengan baik. Itu sebabnya saya marah. Karena jelas bagi saya, bahwa sekarang kami tidak dapat lagi menjalankan strategi kami.”
Marc sangat marah setelah insiden kecelakaan itu sehingga dia meninggalkan motornya yang rusak. Pembalap asal Cervera-Spanyol itu memutuskan untuk lebih cepat dalam latihan dari sebelumnya. Karena saat ini di MotoGP, sangat membutuhkan posisi start di dua baris pertama jika ingin memperebutkan podium.
Pembalap berjuluk Baby Alien itu menambahkan, “Tentu, barisan pertama adalah yang tercepat dalam balapan. Khususnya pembalap di posisi pertama, kedua dan ketiga bisa memilih jalur yang bagus dan melaju kencang. Tapi di lini tengah kita tidak pernah tahu di mana harus mengerem pada beberapa lap pertama balapan, karena kita mungkin memiliki banyak slipstream. Saya melihatnya hari ini. Di slipstream, kita mungkin mengerem terlalu dini.”
“Kemudian beberapa pembalap menyalip kita dengan manuver late braking, beberapa pembalap lainnya melebar. Itu terjadi di Silverstone dengan Quartararo dan Martin. Mereka melakukannya, jadi mereka kembali ke jalur balap, mereka tidak memiliki kecepatan yang diperlukan. Kemudian pembalap yang lebih cepat datang dari belakang, kali ini saya alami di Inggris. Dari posisi ke-6 hingga terakhir semuanya sedikit lebih kacau daripada pembalap yang berada di 6 besar.”
