RiderTua.com – Romano Fenati adalah harapan pertama akademi VR46 dan juga kegagalan pertamanya.. Romano Fenati dipeluk Valentino Rossi dalam konferensi pers di GP Inggris tadi malam.. Meskipun hubungan Fenati dan VR46 tidak berakhir manis, namun tidak ada dendam diantara mereka. Saling menghormati, dan pada kesempatan seri Silverstone, Romano Fenati dipeluk Valentino Rossi setelah kualifikasi di ruang wartawan.. Fenati yang kemarin menjadi ‘anak nakal’ dengan menekan rem depan Stefano Manzi, kini merupakan murid dari ‘musuh besar Rossi’ di masa lalu sempat ragu, apakah ‘tidak apa-apa’ menjadi murid Biaggi yang selalu bersaing dengan Rossi.. The Doctor kemudian ungkap rahasia dia bisa masuk 10 besar, berkat Romano Fenati.. loh ?
Romano Fenati adalah harapan pertama akademi VR46 dan juga kegagalan pertamanya. Dalan sesi kualifikasi tadi malam di kelas Moto3 denga Husqvarna-nya di lintasan di Silverstone, Fenati tak tersentuh.
Fenati diambil oleh akademi milik Rossi dari 2014 hingga 2016 dengan prospek bagus sebelum perilaku dan pengalaman buruk Romano mengambil alih. Menyusul terlalu banyak insiden internal, dia ditendang keluar dari akademi dan Rossi berbicara banyak tentang kekecewaannya. Tapi jelas tidak ada rasa kebencian sama sekali… “Kami telah bertaruh banyak padanya di masa lalu, tetapi kami belum mampu mengelolanya. Itu adalah kekalahan”.
Periode berikutnya Fenati mengalami hukuman dilarang balapan, yang hampir mengakhiri karirnya. Menjadi sorotan dunia balap motor setelah menekan tuas rem Manzi dalam balapan. Namun perilaku nakalnya bisa jadi karena dia belum bia mengekang darah mudanya, kini dia telah menjadi pembalap asuhan Max Biaggi.
Valentino Rossi memeluknya tepat setelah sesi latihan sabtu berakhir di Silverstone dengan mengeluarkan kata-kata simpatiknya… Dia berkomentar pada kesempatan ini tentang tempat kedelapan di kualifikasi. “Rahasia saya adalah saya mendapat saran dari Fenati, raja Silverstone!” kata Rossi seperti biasa dengan penuh tawa…
Fenati menngatakan, “Pekerjaan adalah satu hal, sisi manusia adalah hal lain. Tidak pernah ada masalah dengan Vale. Pelukan ? Saya sangat senang, tetapi saya tidak pernah melawan timnya, saya senang melihat (Valentino Rossi) di 10 besar hari ini, ” kata Romano.
Dan pada kesempatan tersendiri, saat di garasi tim yang dipimpin Max Biaggi, Romano Fenati menambahkan pendapatnya dalam sebuah wawancara dengan media Sky.. “Sebenarnya, saya sedikit ragu-ragu, saya bertanya-tanya apakah itu pilihan yang tepat (bergabung dengan tim Biaggi)… Antara Max dan Rossi, ada persaingan, dan kemungkinan yang mereka bersaing satu sama lain di trek, tetapi mereka pasti sangat saling menghormati..”, pungkas Fenati
RiderTua.com - Aleix Espargaro salah satu dari pembalap senior yang memuji setinggi langit penampilan pembalap baru dari negaranya, Spanyol.. Pedro…
RiderTua.com - Pekerjaan pengembangan Honda di MotoGP mengalami kesulitan. Seperti di Qatar, pada balapan akhir pekan Portugal, tidak banyak yang…
RiderTua.com - Penjualan mobil listrik Hyundai masih cukup bagus di Indonesia meski dengan kondisi pasarnya selama bulan lalu. Tapi setidaknya…
RiderTua.com - Hyundai mungkin memiliki divisi mobil mewahnya sendiri, yaitu Genesis. Tapi bukan berarti mereka hanya mengandalkan divisinya saja di…
RiderTua.com - BMW telah meluncurkan i5 di Indonesia sebagai model baru untuk menambah lebih banyak line-up mobil ramah lingkungannya. Mobil…
RiderTua.com - Mercedes-Benz telah meluncurkan dua mobil baru di Indonesia, yaitu GLA Facelift dan GLE model terbaru. Meskipun begitu, mereka…
Leave a Comment