RiderTua.com – Pada Kamis lalu, Marc Marquez mengatakan jika situasi di sirkuit Assen sangat berbeda dengan Sachsenring. Dimana setelah 581 hari, akhirnya pembalap Repsol Honda itu kembali bisa merengkuh kemenangan pertamanya di MotoGP setelah libur panjang. Namun di GP Belanda, Marc berada di urutan ke-20 di grid setelah mengalami kecelakaan di babak kualifikasi. Padahal dia berusaha ‘menginthili‘ untuk menempel Johan Zarco dari belakang, namun tiada hasil. Tak hanya itu, high-side yang dialaminya pada hari Jumat membawa dampak yang cukup besar. “Di pagi hari, saya bertanya pada diri sendiri, ‘apakah mungkin untuk membalap hari ini?'” ujar kakak Alex Marquez (LCR Honda). “Saya kecewa karena saya tahu ini akan berdampak sangat negatif pada balapan besok, karena saya akan start jauh di belakang,” kata Marquez… Start dari belakang bukan perkara mudah, namun apakah dia bisa seperti Acosta? Minimal masuk 10 besar..?
Mampukah Marquez Seperti Acosta?
Usai melakoni babak kualifikasi, pada Sabtu malam Marc Marquez berkata, “Kecelakaan kemarin berdampak besar pada hari ini. Di pagi hari, pertanyaan pertama yang muncul adalah, apakah mungkin saya mengendarai motor? Saya mengalami sakit parah di kaki kanan. Saya tidak bisa mendorong keras dengan tangan kanan saya, dan kaki kanan saya terasa sakit. Itu membuatnya sangat sulit. Namun di sore hari, sedikit demi sedikit saya merasa lebih baik. Itu membuat saya senang, karena sekarang segalanya lebih baik dan akan lebih baik besok (hari ini).”
Usai mengalami high-side, Marc Marquez mengeluh kepada Honda tentang slide roda belakang yang tidak terduga. Apakah ini juga menimbulkan efek mental? “Crash kemarin jelas membawa berdampak, baik secara fisik maupun mental di pagi hari. Tapi di sore hari suasana hati saya berbeda, saya bisa membalap dengan baik,” ujar pembalap asal Spanyol itu.
Bahkan apesnya, upaya untuk menempel Johann Zarco di Q1 tidak membawa hasil seperti yang diinginkan. Namun, Marquez menekankan, “Di sore hari saya bisa membalap dengan cepat sendirian dan di belakang seseorang. Pada percobaan pertama saya membukukan catatan waktu sendirian. Di run kedua saya berkesempatan mengikuti Zarco selama beberapa lap.”
Pengejaran berakhir di fase terakhir Q1 setelah dia jatuh di Tikungan 9. “Crash hari ini adalah ‘kecelakaan normal’. Itu adalah kualifikasi, jadi kita memacu lebih kencang. Saya mengerti penyebab jatuhnya, ” imbuh Marc Marquez menggarisbawahi.
“Saya hanya kesal karena saya merasa aneh saat kualifikasi dengan ban pertama, dan tidak melakukannya dengan baik. Sebelum itu saya lebih cepat dengan ban soft di FP4, yang menempuh 22 lap daripada di kualifikasi. Tapi dengan ban kedua saya merasakan potensi yang sangat bagus. Jadi saya memacu dan bagian depan yang sudah aus. Saya kecewa karena saya tahu ini akan berdampak sangat negatif pada balapan besok, karena saya akan start jauh di belakang,” pungkas Marquez.
Ngapain harus seperti acosta yg cuma 10 besar.. Lha wong dia pernah start dari nomor buncit ke podium satu..