RiderTua.com – Trek Belanda cukup sempit, berkelok-kelok dan menikung yang selalu menjadi salah satu kekuatan motor-motor inline-4 (Yamaha dan Suzuki). Tahun terakhir dua motor Yamaha podium dan kini Suzuki siap mengintai. Suzuki dan Yamaha siap pecundangi Ducati dan KTM di Assen, dan tentu saja Marc patut diwaspadai, bukan pasukan Honda.. Sejauh musim ini bergulir, Tim Suzuki Ecstar tidak memiliki kecepatan untuk menyerang di barisan paling depan. Juara dunia Joan Mir hanya berhasil dua kali naik podium musim ini. Pembalap berusia 23 tahun itu berada di urutan kelima-5 dalam klasemen Kejuaraan Dunia secara keseluruhan. Sementara itu rekan setimnya Alex Rins, masih belum pulih dari cedera lengan bawahnya. Pembalap berusia 25 tahun itu masih tertinggal dalam pertempuran untuk merebut gelar. Jelas hasil tersebut belum sesuai dengan ekspektasi tim Suzuki, yang tahun lalu menjadi juara dunia bersama Joan Mir. Di Assen, tim biru-perak berharap bisa mendapat peluang, karena tata letak sirkuit sepanjang 4,5 km itu cocok dengan GSX-RR.
Suzuki dan Yamaha Pecundangi Ducati dan KTM di Assen, Bukan Honda?
Sebelum seri MotoGP kesembilan-9 di Assen-Belanda, Joan Mir berkata, “Jerman cukup tangguh. Saya benar-benar ingin kembali ke jalur dan meraih hasil yang lebih baik. Assen adalah tempat yang baik bagi saya untuk melakukan itu. Tempat ini sangat istimewa, ini adalah trek lama yang telah mengikuti balapan selama bertahun-tahun, sehingga memberikan perasaan yang mengesankan.”
Alex Rins finis di urutan ke-11 di Sachsenring, dan dia senang bisa kembali setelah menjalani operasi. Usai GP Jerman, pembalap asal Spanyol itu menggunakan waktunya untuk menyelesaikan fisio lebih lanjut. “Dua balapan dalam seminggu, itu pasti sangat sulit. Tapi saya suka suasana di sini dan saya juga ingat balapan yang terjadi pada hari Sabtu. Saya termotivasi dan ingin menyerang,” ujar Rins.
Meskipun sejauh ini, musim belum berjalan sesuai rencana, manajer proyek Suzuki MotoGP Shinichi Sahara masih punya semangat yang baik. “Kami telah membuat beberapa kemajuan dengan motor dan kami masih sangat percaya pada potensi kami. Jadi kami tak sabar untuk turun ke trek di Belanda, dan mencari tahu apa yang bisa kami capai. Assen berjalan sangat baik dengan motor kami karena treknya cukup sempit, berkelok-kelok dan menikung yang selalu menjadi salah satu kekuatan kami,” ujar pria asal Jepang itu.
