RiderTua.com – Analisa murid VR46 Academy mengenai masalah arm pump yang kerap menimpa rider MotoGP… Minggu lalu kita disuguhkan banyaknya berita tentang rider MotoGP yang menderita cedera arm pump atau istilah lainnya sindrom kompartemen. Kompartemen atau sindrom kompresi otot adalah peningkatan tekanan jaringan yang menyebabkan aliran darah yang buruk ke otot, yang menyebabkan rasa sakit dan mati rasa. Usai GP Spanyol di Jerez, pemimpin Kejuaraan Dunia MotoGP Pecco Bagnaia mengatakan, “Saya pikir itu tergantung bagaimana kita bekerja dan berlatih”.
Analisa VR46 Academy Tentang Arm Pump
Fabio Quartararo merasakan sakit di lengan kanannya saat GP Spanyol yang digelar pada 2 Mei lalu. Akibatnya dia harus kehilangan kesempatan untuk memenangkan balapan ke-4 MotoGP musim 2021. Dimana dia berhasil memimpin hingga 10 lap sebelum akhirnya merosot tajam turun ke posisi 13. Oleh karena itu, rider berusia 22 tahun itu membatalkan tes Jerez pada hari Senin dan menjalani operasi arm pump pada hari Selasa untuk kedua kalinya sejak 2019.
Pembalap pabrikan Yamaha itu bukan satu-satunya jagoan balap motor yang menjalani operasi minggu ini karena sindrom kompartemen. Pembalap SAG Moto2 Bo Bendsneyder dan pembalap MotoE Maria Herrera juga naik meja operasi dengan keluhan yang sama. Setelah GP Prancis di Le Mans, pembalap Aprilia Aleix Espargaro juga akan masuk dalam daftar panjang ini. Jack Miller dan Iker Lecuona telah terlebih dulu menjalani operasi tersebut setelah menyelesaikan GP Qatar-2 pada bulan April lalu.
Pecco Bagnaia dan Franco Morbidelli berhasil finis ke-2 dan 3 di Circuito de Jerez sepanjang 4.423 km. Sirkuit satu ini secara khusus memang menuntut kekuatan lengan dengan 13 tikungan dan fase pengereman yang keras. Pecco sendiri mengatakan bahwa, tidak ada pembalap dari VR46 Riders Academy yang terkena cedera arm pump. “Saya pikir itu tergantung bagaimana kita bekerja dan berlatih. Atau mungkin kita hanya sedang beruntung?” kata pembalap pabrikan Ducati itu.
Sementara itu adik Valentino Rossi, Luca Marini mengakui, “Itu tidak sepenuhnya benar. Dulu saya pernah mengalami beberapa masalah dengan arm pump.”
Sejurus kemudian Marini menjelaskan kemungkinan penyebabnya. “Arm pump bisa berhubungan dengan banyak hal. Baju balap kita mungkin agak terlalu ketat, seperti yang saya alami, misalnya. Mungkin juga tuas rem berada dalam posisi yang aneh. Karena tidak mudah bagi mekanik untuk mengembalikan semuanya ke posisi yang persis sama saat mereka mengerjakan motor, membongkarnya di sela-sela balapan dan membangunnya kembali. Satu milimeter lebih jauh ke atas atau ke bawah dapat memiliki konsekuensi ini. Namun bisa juga terjadi, jika fisik kita tidak dipersiapkan dengan baik, terutama otot bisep, trisep, dan dada,” ujar Luca menganalisa.
Runner-up Moto2 musim 2020 itu menambahkan, “Bagi saya itu adalah kasus, di mana saya tidak memiliki masalah pada arm pump setelah saya menggabungkan ketiga hal tersebut menjadi siap 100 persen. Dan saya pikir Celestino Vietti juga bermasalah dengan cedera itu. Mungkin itu juga bisa terjadi saat kita naik kelas. Pasalnya, bobot motor bertambah secara signifikan dan kita harus mengerem lebih keras.”
Mentor VR46, Valentino Rossi juga mengatakan, “Sindrom kompartemen juga terkait dengan tenaga dan peningkatan performa motor. Baik dalam hal akselerasi dengan nilai kecepatan tertinggi yang luar biasa maupun pada rem. Di Jerez kita mengerem sangat keras. Dan bagi mereka yang menderita karenanya, itu adalah ‘bencana’ yang nyata.”