RiderTua.com – Bos Ducati dan Bos Pramac tak hentinya memuji Pecco Bagnaia… Penampilan luar biasa Francesco ‘Pecco’ Bagnaia di GP Portugal bikin kita berdecak kagum. Start dari P11 dan berhasil merangsek naik ke posisi 2. Meski sebagian karena nasib baik imbas dari beberapa rider yang crash, namun secara keseluruhan penampilan pembalap pabrikan Ducati itu mengesankan. Kini dia bertengger di peringkat ke-2 dalam Kejuaraan Dunia, terpaut 15 poin dari pemuncak klasemen Fabio Quartararo (Yamaha). Sementara itu, Jack Miller yang notabene digadang-gadang sebagai Ducati Leader, malah hanya menempati peringkat ke-12 setelah melakoni 3 balapan MotoGP musim 2021. Perlahan Pecco berhasil meyakinkan semua orang di tim pabrikan The Red dengan performanya. Meskipun ini baru awal musim, masih banyak seri dan apapun bisa terjadi di MotoGP, kita bicara setelah tiga balapan..
Pecco Bagnaia Banjir Pujian dari Bos Ducati
Gimana tidak bete, jika pole lapnya dibatalkan karena insiden bendera kuning. Pada akhirnya Pecco Bagnaia harus start dari posisi 11, dan berulang kali kehilangan waktu dalam perburuan tapi bukan karena kesalahannya sendiri. Meski begitu, rider berusia 24 tahun itu berhasil melesat naik di urutan kedua dalam 6 lap terakhir. Tetapi Quartararo sudah jauh di depan dan tak mungkin terkejar lagi.
Bagnaia berasal dari kawasan industri Piedmont di Italia utara, kemudian pindah ke pantai Adriatik untuk balapan. Di mana dia menjadi anggota Akademi VR46 Riders Valentino Rossi. Di Ducati Corse, rider asal Turin itu sudah lama memiliki penampilan yang solid.
“Pada awalnya, Pecco menjadi pembalap terlemah di Ducati. Tapi dia percaya pada dirinya sendiri, bekerja dan sekarang dia menjadi pembalap terbaik,” kenang manajer tim Ducati Davide Tardozzi dilansir Gazzetta dello Sport..
Mantan bos Bagnaia, manajer tim Pramac Ducati Francesco Guidotti, juga menjelaskan, “Pecco mendengarkan dengan cermat. Tetapi dia ingin mencapai kesuksesan di jalannya sendiri. Ini adalah hak istimewa, tetapi membutuhkan motivasi diri yang besar. Hal ini menyebabkan dia kehilangan waktu, tetapi dia akhirnya mengetahui kuncinya. Saat dia telah mencapai level tertentu, dia tidak memiliki masalah lagi.”





