RiderTua.com – Maverick Vinales: Rencana kami harus kembali berhasil… Meskipun Maverick Vinales hanya finis di tempat ke-9 di FP2 GP Qatar-2, dia merasa senang dengan pencapaiannya tersebut. Pemimpin sementara kejuaraan dunia itu tidak ingin terlalu memikirkan dominasi Ducati dan juga kondisi cuaca di sirkuit Losail. Catatan waktu pembalap pabrikan Yamaha itu sangat mengesankan. Namun, perburuan waktu tidak berjalan sesuai rencana. Meskipun demikian, Vinales masih melihat hal positif. “Saya merasa baik dan tidak memiliki masalah dengan cengkeraman saya. Kami tidak bisa mendapatkan hasil maksimal, tetapi sepertinya kami berada di Q2. Itu luar biasa dan kecepatan balapan kami juga bagus,” ujar pembalap asal Spanyol itu.
Maverick Vinales: Rencana Kami Harus Kembali Berhasil
Vinales memilih ban medium dan ban soft untuk membangun kepercayaan dirinya. Dia menjelaskan, “Saya selalu lebih cepat, itu membantu. Meskipun tidak berhasil seperti yang kami harapkan, saya puas. Ban soft memiliki potensi lebih.”
Para pembalap Ducati juga menjadi favorit teratas pada balapan kedua di Sirkuit Internasional Losail. Bisakah angin memainkan perannya untuk Vinales di start-and-finish straight? Dia menjawab, “Kita tidak perlu terlalu khawatir tentang cuaca. Saya juga tidak tahu apakah angin akan membantu. Sedangkan Zarco dan Bagnaia berada di urutan kedua dan ketiga.”
Dan ketika Vinales ditanya, apakah dia akan mempertahankan rencananya yang dia buat sejak balapan pertama? Pembalap berusia 26 tahun itu menjawab, “Saya tidak berpikir itu akan berhasil lagi. Dua balapan di trek yang sama tidak pernah identik. Di balapan pertama kami memacu di saat yang tepat. Saat Ducati sedikit mengendur, kami siap ada di sana. Sekarang kita mungkin membutuhkan strategi yang berbeda.”
Seperti apa rencana itu? “Kami harus mencoba memulai lagi relatif jauh di depan. Kami mungkin tidak akan bisa menjadi yang pertama di tikungan pertama. Ducati terlalu kuat di awal. Kemudian kami harus memastikan bahwa kami mengelola ban agar tidak cepat aus,” ungkap Vinales, menjelaskan pendekatan untuk balapan kedua di Qatar.
