RiderTua.com – Duel perdana rookie MotoGP 2021: Bastianini kalahkan Martin dan Marini Di balapan awal musim di Qatar, Enea Bastianini berhasil masuk 10 besar. Pembalap asal Italia itu menjadi rookie terbaik di GP Qatar-1. Sementara Jorge Martin (Pramac Ducati) finis di tempat ke-15 dan rekan setim Bastianini yakni Luca Marini mencapai posisi 16. Dan pembalap Aprilia Lorenzo Savadori berada di urutan terakhir. Sama seperti Petrucci, Luca Marini juga harus mengubah ergonomi motornya karena tubuhnya yang kutilang..
Duel Perdana Rookie MotoGP 2021: Bastianini Kalahkan Martin dan Marini
Usai melahap 22 lap sirkuit Losail Qatar, Bastianini berkata, “Saya banyak belajar. Start saya biasa-biasa saja dan tiga lap pertama menjadi bencana besar bagi saya. Karena sangat sulit beradaptasi dengan ban baru. Namun kemudian saya mampu mengatur waktu lap yang baik, dan secara bertahap saya berhasil masuk 10 besar. Lalu saya ingin lebih, tetapi dalam 6 lap terakhir saya kehilangan kekuatan di lengan saya. Saya mengalami rasa sakit ‘arm pump’ dan tidak mungkin untuk merangsek naik keposisi ke-7.”
Enea Bastianini berada di posisi ke-3 di belakang Johann Zarco dan Aleix Espargaro, dalam peringkat pembalap satelit. “Bersama-sama sebagai tim, kami mengembangkan strategi untuk ban sebelum balapan. Karena saya masih harus lebih cepat di 10 lap terakhir,” tegas pembalap yang dijuluki ‘La Bestia’ oleh penggemarnya.
“Di awal balapan, saya sangat berhati-hati agar tidak membuat ban spin. Saat ban mulai aus, kami berusaha menjaga putaran dari lap 15 hingga akhir, secara sedikit konsisten hingga mencapai garis finis. Ban tidak mengalami kerusakan di paruh kedua balapan.”
Marini dan Rossi Sama-sama Mengalami Balapan yang Mengecewakan
Rekan setimnya Luca Marini kehilangan poin kejuaraannya dengan selisih 4 detik. “20 detik di belakang pemenang itu terlalu jauh. Saya tidak senang dengan balapan saya, bukan karena hasilnya, tapi karena kecepatan keseluruhan,” kata pembalap Ducati itu dalam pertarungan yang kesulitan dengan dirinya sendiri.
“Saya berharap akan lebih cepat secara signifikan, tetapi saya memiliki terlalu banyak masalah. Cengkeraman sangat berbeda dari sesi latihan dan tidak mungkin bagi saya untuk mengubah motor hingga limitnya. Sayang, saya tidak memiliki kecepatan menikung, tidak di satu tikungan, tetapi didistribusikan ke seluruh lap.”

Selama tes, sangat terlihat bahwa posisi duduk (ergonomi) pembalap asal Italia itu tidak nyaman dengan tinggi mencapai 1,84 meter. Apakah hal itu menyebabkan dia bermasalah selama balapan? “Posisi duduk saya telah meningkat secara signifikan dibandingkan saat tes. Kami sedang menyelesaikan pengaturan pada motor, sehingga motornya terasa seperti milik saya. Kami belum melakukannya, tapi sedikit lagi,” kata Marini menambahkan.
“Mungkin set-upnya tidak sempurna. Tapi saya pasti harus memperbaiki gaya balap saya. Kami menganalisis datanya dengan cermat dan untungnya kami memiliki balapan lain di trek ini lagi pada akhir pekan nanti.”