RiderTua.com – Belakangan ini makin banyak produsen mobil yang memperluas jaringan perakitan produknya di sejumlah negara. Di Negeri Tirai Bambu misalnya, dimana negara ini menjadi lokasi strategis untuk berjualan sekaligus merakit mobil. Anehnya Porsche mengaku tak tertarik untuk mendirikan pabriknya disana. Mereka menjelaskan kalau ada alasan spesifik dibalik keputusan tersebut.
Baca juga: Porsche Bangun Pabrik Perakitan di Malaysia
Porsche Tak Tertarik Mendirikan Pabriknya di Negeri Panda
Harus diakui kalau ada banyak produsen mobil yang meraih untung dari merakit dan menjual produknya di Negeri Tirai Bambu. Dari Honda sampai Tesla, hampir semuanya sudah memiliki pabrik yang didirikan disana, walau menggandeng perusahaan lain. Apalagi dengan kondisi yang agak membaik disitu, sehingga membuat angka penjualannya perlahan meningkat.
Namun dari semua produsen yang ada, Porsche menjadi salah satu diantaranya yang tak mendirikan pabriknya di Negeri Panda. Padahal kalau dilihat, produknya bagus-bagus, dan jika dirakit di negara tersebut, maka akan menghemat biaya operasionalnya. Namun ada alasan tersendiri kenapa Porsche tak mau merakit mobil disana.

Fokus di Asia Tenggara?
Merek asal Jerman ini menganggap mendirikan pabrik di Negeri Tirai Bambu bukanlah sesuatu yang ‘tak masuk akal’. Apalagi mereka ingin terus menjaga kualitas produknya yang ‘made in Germany’, walau secara teknis sebagian diantaranya dirakit CKD di sejumlah negara. Malah ironisnya, Porsche lebih memilih Malaysia sebagai lokasi yang pas bagi mereka.
Entah kenapa keputusan ini seakan membuat Porsche memusatkan bisnisnya di Asia Tenggara, tapi siapa tahu itu juga mencakup hampir semua wilayah di Benua Asia. Keputusannnya saat ini disebut hanya berlaku untuk sekarang saja, dan bisa berubah sewaktu-waktu. Tentunya Porsche ingin melihat seberapa jauh pergerakan pasar otomotif global dalam kondisi ini.
Dengan Porsche yang membuka pabrik di Negeri Jiran, siapa tahu harga mobilnya bisa sedikit lebih murah. Mungkin dengan ini mereka akan semakin fokus pada pasar yang tengah berkembang pesat di kawasan sekitarnya, termasuk Indonesia.