RiderTua.com – Soal pajak mobil nol persen nampaknya masih terus menjadi perbincangan hangat. Walau sempat batal terealisasi pada tahun lalu, nampaknya wacana ini masih terus dibahas sampai sekarang. Pajak mobil nol persen sudah diajukan kembali oleh Gaikindo bersama Kemenperin kepada pemerintah pusat. Jika terealisasi, maka harga mobil bisa lebih murah nantinya.
Pajak Mobil Nol Persen Diajukan Kembali Oleh Gaikindo
Sebenarnya wacana pajak nol persen sudah lama diajukan oleh Gaikindo kepada pemerintah pada tahun lalu. Kalau diberlakukan, maka itu akan menjadi sesuatu yang sangat dinantikan oleh produsen mobil. Karena jika sudah direalisasikan, maka harga mobil bisa lebih murah dari harga normal dan penjualannya akan meningkat.
Pengajuan ini sudah lama dilakukan oleh Gaikindo bersama pihak Kementerian Industri, tapi sayangnya belum mendapat persetujuan dari pemerintah. Sementara di luar negeri saja sudah diterapkan duluan, contohnya di Malaysia dan terbukti mampu menggenjot angka penjualan mobil. Kalau di Indonesia masih lumayan bagus, walau hasilnya tak semaksimal tahun sebelumnya.

Harga Mobil Lebih Murah
Pajak nol persen akan membuat harga mobil menjadi lebih murah dari biasanya. Sebagai contohnya, banderol Toyota Kijang Innova tipe termurah mencapai Rp 338 jutaan, dan kalau tanpa ada pajak maka harganya menjadi Rp 203 jutaan. Sementara contoh lainnya kalau harga Daihatsu Ayla kini mencapai Rp 102.150 jutaan, jika diberi pajak nol persen akan turun hingga Rp 62 jutaan.
Tentu itu harga yang sangat terjangkau dan itu dianggap sebagai cara terakhir untuk menaikkan angka penjualan. Mengingat hasil penjualan sepanjang tahun 2020 lalu tak terlalu stabil, maka pajak nol persen sudah disiapkan sebagai langkah selanjutnya. Namun karena tak kunjung direalisasikan sepertinya akan membuat semua rencana terus diundur.
Entah kapan tepatnya penerapan pajak mobil nol persen ini bisa dilakukan di Indonesia. Sepertiya untuk sekarang ini produsen mencari cara lain untuk meningkatkan angka penjualannya. Dari mengadakan pameran mobil, sampai melakukan penjualan secara online maupun tetap mengutamakan ekspor produknya.