RiderTua.com – Kini sudah diputuskan mobil SUV Outlander PHEV akan dirakit Mitsubishi di pabriknya di Thailand. Mungkin ini kedengarannya seperti berita yang mengejutkan, karena mereka langsung mulai serius menggeluti segmen mobil PHEV. Outlander PHEV dirakit Mitsubishi di Thailand karena melihat ada berbagai potensi yang ada. Dari peluang segmennya yang berkembang pesat hingga menjadi basis produksi yang cukup bagus.
Outlander PHEV Dirakit Mitsubishi di Thailand Karena Ada Potensi
Mobil SUV ini memang masih didatangkan dari Jepang untuk pasar ASEAN, dan itu sempat menjadi masalah. Karena diimpor dalam bentuk utuh alias CBU, maka harganya menjadi selangit bahkan sampai Rp 1 miliar lebih seperti di Indonesia. Seharusnya mobil PHEV tak dibanderol setinggi itu dan disetarakan dengan varian hybrid atau listrik murni.
Menyadari harga Outlander PHEV yang terlalu mahal, Mitsubishi mencari cara untuk menekan harganya. Satu-satunya cara agar bisa menekan banderol Outlander PHEV menjadi lebih murah yaitu produksi lokal. Thailand kemudian ditunjuk sebagai basis produksi mobil ini karena potensi segmen serta pasar disana cukup kuat.
Bisa Kurangi Harga Jual?
Sudah bukan hal yang mengejutkan lagi kalau Thailand kembali ditunjuk untuk memproduksi salah satu produk Mitsubishi. Saat ini pabriknya disana sudah merakit segala jenis produk untuk dikirim ke berbagai negara di kawasan ASEAN. Tak terkecuali Indonesia, walau sudah ada pabriknya tapi tak semua mobil Mitsubishi diproduksi disini, salah satunya Outlander PHEV.
Untuk modelnya, Mitsubishi akan merakit dua macam varian Outlander PHEV, yaitu GT dan GT Premium. Outlander PHEV rakitan Thailand baru bisa dikirim ke pasar tujuan mulai bulan Januari 2021 mendatang. Jadi untuk negara ASEAN seperti Indonesia dan Filipina harus siap-siap menyambut kehadiran Outlander PHEV rakitan Negeri Gajah Putih ini.
Walau tak dirakit di Indonesia, setidaknya ini merupakan langkah yang bagus dari Mitsubishi. Karena pada akhirnya mereka tak lagi tergantung pada impor model langsung dari Jepang, sehingga menyebabkan harganya terlalu mahal. Meski belum jelas apakah ini akan berdampak pada harga jualnya yang akan diturunkan atau tidak.