RiderTua.com – Valentino Rossi mengatakan.. “Masalah Yamaha muncul antara 2016 dan 2017”.. Meskipun banyak menang, tapi Yamaha tidak terlalu konsisten di barisan depan pada musim MotoGP 2020.. Faktanya gelar pembalap jatuh ke tangan Joan Mir. Tiga kemenangan Fabio Quartararo dengan M1 2020, tiga kemenangan Franco Morbidelli dengan M1 2019 tidak banyak berguna. Hanya satu kemenangan dan dua podium untuk Maverick Vinales, podium untuk Valentino Rossi. Poin gelar konstruktor dipangkas karena hukuman “klep di luar regulasi”. Sekali lagi pabrikan garputala menderita dengan pembalapnya yang mengalami terlalu banyak pasang surut. Ada apa di tahun 2016 itu?
Terlepas dari kemenangan di Jerez, dengan sapu bersih podium ada sesuatu yang salah. Masalah mesin dialami Vinales di latihan bebas, Valentino Rossi di saat balapan, Franco Morbidelli di balapan ke-2. “Tapi saya pikir kesalahan yang kami buat tahun ini dibuat sebelum awal tahun ini,” kata Lin Jarvis.
“Kesalahan itu dilakukan pertengahan tahun lalu. Kami mengalami masalah ini dengan pemasok klep pada bulan Juli ketika mereka tidak dapat melanjutkan produksi klep yang ingin kami gunakan. Pada titik ini, Yamaha memutuskan untuk memiliki dua pemasok katup, ini adalah kesalahpahaman peraturan “.
Diluar masalah klep, mesin Yamaha sangat andal selama sisa musim. Beberapa mesin M1 bisa melaju lebih dari 3000 km, sungguh luar biasa.. Dan mesin memang harus kuat melakukannya karena Yamah harus membuang banyak mesin.. Jadi ada kepercayaan diri dan ketenangan pikiran untuk tahun mendatang melihat kekuatan mesin M1.
Dalam empat musim terakhir Yamaha kesulitan mengimbangi kelompok terdepan. Di Kejuaraan Dunia MotoGP 2020, Yamaha memenangkan tujuh dari empat belas balapan, tetapi dengan tidak adanya grip, M1 lebih menderita dari yang lain. Setelah menjuarai musim MotoGP 2015, tampaknya ada sesuatu yang macet dalam mekanisme pabrikan.
Masalah biasa berupa grip belakang kurang dan top speed, tanpa bisa dicari solusinya. “Mulai 2016 hingga 2017 itu adalah tahun yang krusial bagi Yamaha dan M1. Karena saat itulah kami mulai mengalami masalah. Motor kami sangat kompetitif hingga tahun 2016 “. Juara Tavullia itu mengeluhkan kurangnya perhatian para bos Jepang, tidak adanya hubungan antara Jepang dan Eropa. Peran yang harus dimainkan Lin Jarvis, seperti yang terjadi di Suzuki dengan Davide Brivio…?
“Yamaha banyak memenangkan balapan dan kejuaraan dunia. Tapi sejak saat itu (2016) kami mengalami kesulitan.. Saya tidak tahu seberapa besar kesalahan Yamaha.. Atau pabrikan lain yang telah meningkat,” pungkas Valentino Rossi.
This post was last modified on 15 Desember 2020 15:45
RiderTua.com - Mobil hybrid Toyota di Indonesia kini cukup banyak modelnya dan dijual dalam harga yang bervariasi pula. Kebanyakan modelnya…
RiderTua.com - Meski berada di posisi ke-5 dalam timesheet pada latihan hari Jumat di Jerez, Jorge Martin merasa dirinya jauh…
RiderTua.com - Penjualan mobil Chery selama beberapa bulan terakhir di Indonesia masih cukup bagus. Terlebih bagi mobil listrik terbarunya, Omoda…
RiderTua.com - Seperti yang kita tau, Ducati punya pilihan model yang cukup fantastis dan desainnya keren-keren. Nanti pada tanggal 3-5…
RiderTua.com - Kawasaki membawa Bimota kembali ke Kejuaraan Dunia Superbike.. Bimota adalah produsen sepeda motor custom dan produksi asal Italia…
RiderTua.com - Sejak pindah ke Ducati, Marc Marquez memang sejak awal sudah menunjukkan kecepatan dibarisan depan, namun hal seperti ini membuat…
Leave a Comment