RiderTua.com – Rahasia kemenangan terakhir di Teruel bagi Franco Morbidelli bisa dikatakan karena terapkan ilmu konsentrasi ala Brasil… “Itu seperti sebuah perjalanan,” kata pembalap Petronas Yamaha setelah kemenangan keduanya di MotoGP. Dia menggambarkan kondisi mentalnya di GP Teruel di Aragon, hampir sebagai pengalaman ‘mistis’.
Peraih pole position GP Teruel, Takaaki Nakagami harus mengubur harapannya akan kemenangan MotoGP pertamanya. Setelah hanya beberapa tikungan, Franco Morbidelli melaju dengan percaya diri, menuju kemenangan keduanya di kelas utama Minggu lalu di Aragon.
Setelah memimpin seluruh 23 lap, pembalap berusia 25 tahun itu menegaskan, “Menurut saya, kemenangan itu lebih baik daripada di Misano, dalam hal performa. Tentu, menang di Misano meninggalkan rasa yang lebih manis. Kemenangan di Misano adalah kemenangan di kandang sendiri. Tapi performa di Aragon lebih baik daripada di Misano. Mengalahkan Suzuki adalah prestasi yang didapat dari bekerja sebagai tim.”
Anak didik Valentino Rossi itu membuat komentar pertama di Parc Ferme. Dia berkata, “Itu adalah sebuah perjalanan.” Apa yang dia maksud perkataannya itu? Dia menjelaskan dalam retrospeksi.
“Setelah balapan saya mengatakan, itu seperti dalam perjalanan karena saya merasa sangat baik di atas motor. Perasaan itu sangat baik, karena saya berada di atas motor dengan begitu banyak ketegangan, sehingga sepertinya tidak mungkin bagiku. Tingkat konsentrasinya begitu tinggi sehingga rasanya mustahil bagi saya, untuk menyelesaikan balapan dengan ritme dan tenaga seperti itu. Tapi itulah yang saya lakukan.”
Morbidelli adalah warga Italia yang mempunyai garis keturunan Brasil (ibunya berasal dari Amerika Selatan). Dia menambahkan sambil tersenyum, “Itu adalah konsentrasi yang berbeda, itu adalah konsentrasi ala Brasil. Jika dia orang Brazil, itu jenis konsentrasi yang lebih tinggi,.”
“Anda tahu, bahwa salah satu idola olahraga saya adalah Ayrton Senna. Saya tidak pernah percaya bahwa ada tingkat konsentrasi yang lebih tinggi atau berbeda, dibandingkan dengan konsentrasi ‘normal’ selama balapan.”
“Tapi Minggu lalu saya mulai lebih percaya padanya. Saya mulai percaya bahwa manusia dapat melakukan hal-hal fantastis, ketika mereka berada dalam kondisi mental yang optimal. Seperti yang terjadi pada saya di Aragon,” kata peringkat ke-4 dalam klasemen kejuaraan Dunia itu.
“Kami melakukan pekerjaan luar biasa di sesi latihan. Tim saya membawa saya ke dalam situasi mental yang dapat saya pikirkan hanyalah mengendarai motor sebaik mungkin. Sejak Minggu, saya lebih percaya pada konsentrasi seperti ini,” tegas juara dunia Moto2 2017 itu.
This post was last modified on 2 November 2020 10:43
RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…
RiderTua.com - Dari 3 sprint pertama musim 2024, duo rider VR46 Marco Bezzecchi dan Fabio di Giannantonio belum mencetak satu…
RiderTua.com -Citroen memang sudah dikenal dengan line-up mobilnya yang berkualitas, tapi dengan harga yang cukup terjangkau. Bahkan ini juga berlaku…
RiderTua.com - Jadwal MotoGP Jerez 2024.. Usai melakukan lawatan ke Amerika Serikat, balapan MotoGP kembali ke tanah Eropa. 'Gran Premio…
RiderTua.com - Suzuki GSX-250R, motor sport touring yang hanya dijual di 2 negara saja yakni Jepang dan China untuk saat…
RiderTua.com - Sebelumnya Daihatsu diketahui melakukan manipulasi tes tabrak terhadap sejumlah mobilnya yang dijual di Jepang. Akibatnya beberapa model seperti…
Leave a Comment