RiderTua.com – Keluhan pembalap Yamaha MotoGP adalah diseputar tenaga mesin yang berujung pada lemahnya top speed motor di trek lurus… Dalam beberapa hari pembalap dan insiyur akan larut dalam persiapan pra musim di Sepang. Membahas tentang aspek-aspek yang harus ditingkatkan selama musim ini sebelum kembali bertarung di Qatar. Biang masalah Yamaha M1, ujung-unjungnya ban Michelin juga!
Yamaha mengejutkan kita dengan mengumumkan pembaruan Maverick Vinales, penandatanganan Fabio Quartararo dan secara paralel merekrut Jorge Lorenzo. Sebuah proyek yang bisa ditebak bahwa Yamaha tengah mendevelop dengan mempertajam cornering speed M1. Hal ini bisa terbaca dari kekuatan pembalap ‘jago tikungan’ seperti Lorenzo dan Quartararo..
Namun dalam waktu dekat ini sebagai pembalap resmi, Vinales, menjadi ujung tombak proyek baru ini. Dilansir media MotorSport, Maverick menjabarkan poin-poin krusial yang harus segera didapatkan kuda besi M1-nya: “Jika kita memiliki top speed dan pengereman yang lebih baik, setidaknya kita bisa berjuang untuk kemenangan. Marc Marquez berada di level yang sangat tinggi dan Ducati sangat cepat. Tetapi kami memiliki kesempatan untuk berada di sana dan memenangkan balapan. Kami tidak terlalu jauh sekarang, kami sangat dekat.” katanya..
Top speed merupakan salah satu poin sebagai modal untuk meningkatkan performa motor musim ini. Musim 2019 lalu, Yamaha biasanya menjadi motor tercepat keempat, di belakang Ducati, Honda dan Suzuki. “Sangat penting untuk memperoleh (kecepatan) setidaknya 5 atau 6 km / jam lagi, karena dengan begitu kita bisa mengembangkan motor di sektor lain,” jelasnya.
Akselerasi dan traksi M1 sudah setara dengan motor lawan.. “Traksi akselerasi kami sangat mirip dengan pesaing kami karena musim lalu kami mengambil langkah besar dengan elektronik, terutama dengan bahan bakar. Kami juga memperbaiki sasis, tetapi mesinnya berbeda. Sekarang semua ada di tangan Yamaha … “.
Dua masalah lain musim ini adalah: pengereman dan kepekaan Yamaha terhadap perubahan grip di lintasan. “Sebagian besar masalah kami berasal dari top speed, karena kami harus mengerem terlalu lambat ( late brake) untuk mengimbangi kurangnya top speed kami. Jika Anda memiliki motor yang cepat, Anda dapat berkendara dengan cara yang lebih mulus dan lebih tenang dan Anda memiliki kesempatan untuk mengurangi menekan berlebih pada ban. Untuk saat ini, kami membutuhkan motor untuk mengerem lebih baik,” kata pembalap Spanyol itu.
Kurangnya top speed di siasati dengan ‘late braking’. Untuk melakukan itu perlu ban belakang yang tahan disiksa… Ketika ada cengkeraman, motor M1 luar biasa.. Menurut Vinales, Yamaha tidak perlu melakukan perubahan besar, karena ketika ada cengkeraman, motor ini sangat fantastis. “Ketika kita berada di sirkuit yang bagus, seperti Assen, dan ketika Michelin membawa ban yang tepat untuk motor, maka Yamaha menjadi yang terbaik, tidak diragukan lagi!..” kata Vina..
Tetapi ketika M1 turun ke trek di mana motor Yamaha bermasalah (dengan daya cengkeram), mereka banyak menderita, mereka bahkan kesulitan finis di posisi kedua. Jadi yang katanya sirkuit tidak cocok bagi Yamaha adalah ketika daya cengkeram ban Michelin buruk, ini memang tidak terjadi pada motor lain.. Sudah menjadi karakter Yamaha dan hanya bisa berharap finish di posisi ketujuh atau kedelapan saja. Inilah yang dibutuhkan Yamaha agar meningkat di semua jenis sirkuit…
Yamaha terlihat dipusingkan dengan adaptasi dengan Michelin. Mungkin dengan datangnya masukan dari Lorenzo dan Quartararo serta ban Michelin baru 2020 ( infonya ban belakang baru Michelin 2020 lebih baik) akan membuat daya saing Yamaha kembali?.. Top speed naik sedikit dan ban belakang untuk late braking memiliki grip bagus, sudah cukup.. Kita tunggu saja hasilnya musim ini.. Ciao…
This post was last modified on 6 Februari 2020 09:32
RiderTua.com - Mini memang dikenal dengan sejumlah produknya yang memiliki kualitas tinggi. Termasuk mobil listrik pertamanya yang dirilis beberapa tahun…
RiderTua.com - Mitsubishi memiliki beberapa mobil SUV yang dijualnya di pasar global. Salah satunya ASX, yang sebenarnya merupakan versi Eropa…
RiderTua.com - Ketika berbicara tentang sirkuit Jerez, Fabio Quartararo teringat kembali kesuksesannya di masa lalu. Dalam 4 tahun terakhir, rider…
RiderTua.com - Citroen telah memastikan akan memulai produksi mobilnya di Indonesia pada Juli mendatang. Model yang akan dirakitnya untuk pertama…
RiderTua.com - Bagaimana jika Marc Marquez tetap melanjutkan dengan Honda?.. 'Saya bisa patah semangat ' katanya... Marc Marquez dipindahkan dari…
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
Leave a Comment