
RiderTua.com – Orang nomor satu di tim Yamaha MotoGP, Lin Jarvis berbicara tentang kondisi pasukannya tahun ini. “Itu adalah tahun perubahan,” kata Lin Jarvis. Jika melihat posisi yang mereka raih tahun 2018 dan 2019, tidak ada perbedaan besar. Tapi menurut Jarvis cerita tahun ini sedikit berbeda. Lin Jarvis, tak ingin korbankan karakteristik DNA asli Yamaha M1 demi kejar top speed..
Lin Jarvis: Tak Ingin Korbankan Karakteristik DNA Asli Yamaha M1 Demi Kejar Top Speed!
Perubahan internal di Yamaha terjadi sebelum awal musim 2019: Hiroshi Itou datang ke departemen pengembangan motor sebagai manajer umum dan Takahiro Sumi menggantikan Kouji Tsuya sebagai manajer proyek MotoGP. “Terutama di musim dingin kami mengalami perubahan internal yang mengarahkan kami pada cara kerja baru,” kata Jarvis.

Memperbaiki Kesalahan Masa Lalu
Lagi menurut Lin Jarvis, Yamaha telah memperbaiki kesalahan masa lalu dan mengambil cara kerja baru. Kita lihat hasilnya di paruh kedua musim. Yamaha jelas menjadi lebih kompetitif. Meski sudah memperbaiki kesalahan di masa lalu, tetapi M1 masih kehilangan ‘sesuatu’, terutama power dan top speed. Dan itu terbukti menyulitkan pembalap Yamaha untuk bertarung khususnya melawan Honda dan Ducati, kata Jarvis.
Sekali lagi top speed terbukti menjadi titik kelemahan M1 pada tahun 2019. Setelah tes pertama dengan spesifikasi mesin baru 2020, pembalap pabrikan Yamaha berbicara tentang kemajuan pada akhir November, dan mereka tidak sepenuhnya puas. Jadi apakah fokus utama di pabrik Jepang untuk musim MotoGP 2020 nanti?.. “Ini adalah defisit terbesar yang harus kita perbaiki,” kata Jarvis.

Fokus Utama Bukan Top Speed
Jarvis memperjelas lagi bahwa: “Saya tidak akan mengatakan top speed adalah fokus utama, fokus utamanya adalah menjaga paket yang seimbang dan keseluruhan kompromi yang baik yang mereka miliki. Yamaha tidak akan melakukan segala yang mereka bisa untuk meningkatkan top speed dan kehilangan di area lain. “Tentu, di situlah kita sedang berusaha keras. Ini mungkin karena power, aerodinamika, akselerasi. Kita harus mengerjakannya dan memperbaikinya”. tutup Jarvis..
Kekuatan Yamaha adalah di tikungan, bahkan Dovizioso mengakuinya: “Meskipun mereka (Yamaha) jauh tertinggal dalam hal power mesin: ini menunjukkan seberapa cepat mereka di tikungan. Bagaimanapun, ini adalah situasi klasik. ” kata Dovi via motorsport.com.
Trending Artikel Minggu Ini ( TOP5):
- Cal Crutchlow: Yang Berpikir di MotoGP Tak Ada yang Menggunakan Zat adalah Pesulap
- Bocoran Lorenzo Balik ke Yamaha: Yamaha Menginginkan X-Fuera Sebagai Tes Rider Yamaha M1
- Akhir Karier Iannone?Andrea Mengatakan Dia Tidak Bersalah!
- Di MotoGP Rossi adalah Dewa, Syahrin Malaikat, Quartararo Devil, Marquez Ketiganya!
- Beda Hukuman Bagi Penyiksa Mesin Triumph dan Honda CBR di Moto2