
RiderTua.com – Di MotoGP ada 22 pembalap, dimana masing-masing akan menghadapi 20 lawan dan 1 rekan satu tim. Dalam satu tim, dua pembalap akan memakai motor yang sama, bos yang sama. Secara alami akan terjadi persaingan internal tim, siapa yang nomor 1, yang akan memimpin arah utama pengembangan dan dukungan dari pabrikan. Di MotoGP: Lawan pertamamu adalah rekan setimmu, Siapa yang terhebat?
Di MotoGP: Lawan Pertamamu adalah Rekan Setimmu, Siapa yang Terhebat?
Bukan hal yang mudah untuk mengelola keharmonisan dua pembalap. Apalagi ada dua ‘Harimau’ juara dunia dalam “satu kandang”. Keseimbangan yang sulit untuk dipertahankan. Karena secara otomatis mereka akan berebut menuju garis finis secara bersamaan, persaingan tiada ampun. Tragedi di mana kedua pembalap jatuh ke dalam pertarungan. Ketika Ducati pada 2016 berada dalam posisi untuk memilih antara Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone, dimana mereka berdua berguling-guling di aspal di tikungan Argentina.

Marquez vs Lorenzo: Selisih 392 poin
Tim impian yang belum pernah terwujud, Marquez menjadi yang tercepat dalam 19 dan terkuat bahkan bukan bagi rekan setim, namun semua pembalap di grid. Dalam semua kesempatan dia menyelesaikan balapan di depan Lorenzo. Perbedaan poin diantara keduanya adalah yang paling besar dalam sejarah di antara rekan satu timnya, 392 poin. Marc menjadi pembalap nomor 1 di HRC, sementara Jorge mengumumkan pengunduran dirinya dari kompetisi. (Marc= 420 poin, Lorenzo=28 poin)

Rins vs Mir: Selisih 113 poin
Rins lebih berpengalaman di tahun ketiganya di MotoGP dengan Suzuki. Jelas dia sebagai kapten tim berlogo S itu. Joan Mir selain sebagai rookie dia juga dibalut cedera.. Rins adalah yang terbaik namun potensi Mir juga mulai terlihat. Sebuah aspek di mana keduanya memiliki peluang yang lebih baik untuk tahun 2020. Ada dua kemenangan yang diraih Rins di Austin dan Silverstone pada 2019. Setelah duet Marc-Lorenzo, perbedaan poin antara keduanya adalah yang tertinggi kedua dengan 113 poin untuk Rins. ( Rins= 205 poin, Mir= 92 poin)

Miller vs Bagnaia: Selisih 111 poin
Pembalap Australia yang memakai Ducati GP19, dan dua musim di Ducati dan tiga tahun di Honda lebih matang. Tahun depan akan menjadi pembuktian karena keduanya memakai GP20 Ducati. Selisih poin keduanya 11 poin. ( Miller= 165 poin, Bagnaia= 54 poin)

Dovizioso vs Petrucci: Selisih 93 poin
Hubungan rekan tim yang sangat aneh antara Petrucci dan Dovi. Mereka bagai saudara dan berlatih bersama pada waktu pramusim dan berbagi rahasia. Mereka memiliki tujuan sama, bagi Danilo dia juga punya tugas membantu Andrea mendapatkan gelar MotoGP, walau akhirnya gagal.
Hubungan uniknya adalah sementara Petrucci harus menunjukkan prestasi agar bisa dipercaya untuk perpanjangan kontraknya. Itu artinya dia harus ‘melawan’ Dovizioso, namun dalam waktu bersamaan dia juga harus membantu.. Selisih poin keduanya adalah 93 poin, untukk Dovi.. (Dovi= 269 poin, Petrucci= 176 poin)

Quartararo vs Morbidelli: Selisih 77 poin
Peran pembalap di tim satelit Yamaha berubah dengan cepat dari Qatar ke Valencia. Morbidelli yang digadang-gadang sebagai penerus Valentino Rossi, namun posisi itu terpental ke Quartararo .. Hasil yang mengejutkan dari pembalap Prancis, yang berada di peringkat ke-5 dunia sementara Morbidelli berada di urutan ke-10. Membuat jurang 77 poin diantara mereka. Quartararo lebih cepat dalam 16 kesempatan dari 19 balapan daripada rekannya. Bahkan orang Prancis yang baru berusia 20 tahun itu mengincar kursi tim resmi di Yamaha mulai tahun 2021… (Quartararo= 192 poin, Morbidelli= 115 poin).

Pol vs Zarco: Selisih poin 70 poin
Di KTM juga mengalami ketimpangan antara dua pembalapnya. Keduanya memiliki gaya balap yang berbeda. Di akhir musim Pol berhasil berada di posisi 11 dunia. Sementara Zarco yang tidak menyelesaikan musimnya di KTM hanya berada di peringkat 18 dunia. Hubungan Zarco dan KTM berakhir tidak harmonis, sebaliknya Pol mendapat rasa hormat dari tim Austria. (Pol= 100 poin, Zarco 30 poin)

Crutchlow vs Nakagami: Selisih 59 poin
Pembalap Inggris memakai RC213V tim resmi 2019, sedangkan pembalap Jepang memakai motor versi 2018. Meskipun Nakagami memulai musim dengan sangat baik dan konsisten, cedera Assen membuatnya semakin tertinggal dari Crutchlow. Namun Cal juga jauh dari level terbaiknya, juga oleh cederanya di Phillip Island 2018. (Crutchlow= 133 poin, Nakagami= 74 poin)

Rossi vs Vinales: Selisih 37 poin
Tim paling stabil dalam beberapa musim terakhir adalah di Yamaha. Pada 2018, Valentino berada di peringkat ketiga dunia dan Maverick ke-4. Di MotoGP 2019 Vinales meraih peringkat ketiga dunia. Diantara mereka ada gap 37 poin untuk Vinales. Yang menarik ada perebutan kursi di tim resmi antara tiga pembalap. Jika Rossi memutuskan untuk memperpanjang kontrak di 2021 dan 2022 dengan Yamaha, Vinales harus mulai memenangkan gelar Dunia 2020. Agar posisinya aman dari serbuan Quartararo.. (Rossi= 174 poin, Vinales= 211 poin)

Oliveira vs Syahrin: Selisih 24 poin
Tim Tech3 pindah dari Yamaha ke KTM. Miguel Oliveira sebagai rookie telah meyakinkan bos Austria, mendapatkan perpanjangan kontrak musim 2020. Sementara Syahrin yang lebih bagus dengan M1 ( peringkat 16) harus menderita di KTM dengan berada di peringkat terakhir.. Dia digantikan Iker Lecuona. (Oliveira= 33 poin, Syahrin= 9 poin)

Aleix vs Iannone: Selisih 20 poin
Tiga tahun bersama Aprilia diatas kertas Aleix Espargaro unggul atas Iannone. Dan hal ini dibuktikan dengan hasil akhir musim dengan selisih 20 poin untuk Aleix. Aprilia memboyong pembalap cepat seperti Iannone untuk merevitalisasi proyek mereka. Namun sepertinya tahun depan akan sedikit terkendala dengan kasus terakhir yang dialami rider Italia itu.. (Aleix= 63 poin, Iannone= 43 poin)

Rabat vs Abraham: Selisih 14 poin
Tim yang paling buncit dalam peringkat klasemen team di MotoGP musim ini dengan 32 poin. Dengan 23 poin untuk Tito Rabat dan 9 untuk Karel Abraham selisih keduanya adalah 14 poin. Rabat berada di peringkat 20 dunia dari 22 pembalap reguler 2019. (Rabat= 23 poin, Abraham= 9 poin).
Sumber: motogp.com ( 2019)
Trending Artikel Minggu Ini ( TOP5):
- Di MotoGP Rossi adalah Dewa, Syahrin Malaikat, Quartararo Devil, Marquez Ketiganya!
- Jorge Lorenzo Janji Kembali ke Paddock Lagi, ke Ducati atau Yamaha?
- Beda Hukuman Bagi Penyiksa Mesin Triumph dan Honda CBR di Moto2
- Ronnie Kessel: Buka Pintu Lebar Jika Rossi Hengkang dari MotoGP dan Geber Ferrari GT3
- Misi Honda-Marquez 2020: Kalahkan Raja Tikungan Yamaha M1