Home Otomotif Mercedes-Benz akan Hentikan Pengembangan Mesin Konvensional

    Mercedes-Benz akan Hentikan Pengembangan Mesin Konvensional

    Teknologi mobil dari Nokia bikin iri Mercedes-Benz
    (Foto:CaruserMagz.com) mercedes-benz-logo
    mercedes-benz-indonesia
    (Foto:CaruserMagz.com) mercedes-benz-logo

    RiderTua.com – Dengan era kendaraan listrik yang tumbuh pesat, maka mobil mesin bensin atau konvensional perlahan mulai ditinggalkan. Beberapa negara sudah menetapkan aturan larangan mesin konvensional. Ada juga yang menetapkan pajak tinggi khusus jenis ini. Mercedes-Benz akan hentikan pengembangan mesin konvensional.

    Baca juga: Waduh, Mercedes-Benz Dituduh Mengintai Konsumennya !
    mercedes benz E 350 e
    (Foto: Oto)

    Mercedes-Benz akan Hentikan Pengembangan Mesin Konvensional

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Sementara itu, Mercedes-Benz diketahui akan segera menghentikan pengembangan mesin konvensional. Rencana ini mulai dijalankan pada tahun 2020, dan bersama dengan perusahaan lainnya dibawah Daimler AG.

    Artinya, model yang diluncurkan pada tahun ini dan 2020 akan menjadi yang terakhir. Karena semua mesinnya akan digantikan oleh mesin yang lebih ramah lingkungan.

    Kini fokus Daimler AG yaitu pada pengembangan mesin sejenis hybrid, full electric, atau jenis ramah lingkungan lainnya. Entah akan seperti apa jadinya, tapi mesin dari Daimler ini patut dinanti.

    stasiun pengisian listrik mercedes benz
    (Foto: Carvaganza.com)

    Mercy sudah memiliki beberapa mobil listrik dalam seri EQ. Salah satu modelnya, EQC, sempat didatangkan ke Indonesia. Model lainnya seperti EQB dan EQS akan segera dijual dalam waktu dekat.

    Selain ketiga model EQ tersebut, ada juga model MPV bernama EQV. Model minibus ini juga akan segera diproduksi massal dalam waktu dekat. Sepertinya dengan semakin banyaknya model listrik, maka perlahan tapi pasti model konvensional semakin tergeser.

    Referensi: Liputan6.com (22/09/2019)

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini