RiderTua MotoGP – Hasil bagus mulai bisa dirasakan pembalap Suzuki, Alex Rins di musim MotoGP 2019. Pada balapan ketiga di Austin, pembalap Spanyol itu mampu menjejak podium tertinggi, menang untuk pertama kalinya, finis di urutan kedua di Jerez. Tetapi akhirnya ritme itu berhenti.. Dua kali nyaris kehilangan podium dan dua kali jatuh dalam posisi yang menjanjikan. Top Speed GSX-RR Naik 4 Km/ Jam
Sebenarnya Rins dan Suzuki-nya memiliki ritme yang baik, tetapi membuat kesalahan kecil dan jatuh, tetapi ritme dan langkahnya ada di sana. Namun demikian, Rins mampu menunjukkan bahwa dia dan timnya meningkat dibandingkan tahun lalu. Hal yang paling dibanggakan adalah Suzuki sudah membuat kemajuan terbesar dengan mesinnya, meningkat banyak dibandingkan dengan 2017. Tahun 2018 mesin juga bagus, tetapi tahun ini mereka
mengambil langkah yang lebih baik lagi.
Top Speed GSX-RR Naik 4 Km/ Jam
Suzuki GSX-RR versi 2019 tiga hingga empat km / jam lebih cepat, yang merupakan langkah maju. Karena mereka tidak hanya memiliki kecepatan lebih baik, tetapi di belokan dan akselerasi tetap sama baiknya. Pada umumnya jika power mesin meningkat, akan berpengaruh negatif pada motor saat di belokan dan motor menjadi lebih agresif untuk dikendarai, tetapi Suzuki memiliki paket yang bagus.
Cornering Speed Jempolan Tapi Masih Kalah di Trek Lurus
Khususnya pada kecepatan menikung GSX-RR (cornering speed) Suzuki memiliki kelebihan. Namun tetap saja masih kurang dibanding Honda dan Ducati di trek lurus di trek tertentu seperti di Mugello, Qatar atau Barcelona. Rins tidak bisa bernapas di trek lurus, jalan satu-satunya adalah mencoba lakukan slipstream di belakang motor Ducati dan Honda.
Suzuki GSX-RR Rins bisa tetap dekat dengan lawan seperti Marc Marquez (Honda) dan Andrea Dovizioso (Ducati). Yang berada di kelas motor dengan top speed teratas. Namun hanya bisa mendekati tidak bisa lebih cepat lagi dan di sini Suzuki memiliki kelemahan terbesarnya. Namun berkat handlingnya yang luar biasa, dia tetap bisa menempatkan Suzuki menjadi tim terkuat ketiga di MotoGP pada paruh pertama musim. Meskipun Yamaha semakin dekat di seri terakhir.