Categories: MotoGP

Bad Mood, Kelemahan Maverick Vinales dan Cara Mengatasinya !

RiderTua MotoGP – Di Assen dan di Sachsenring Maverick Vinales adalah satu-satunya pembalap yang membuat juara dunia Marc Marquez khawatir. Masalah feeling-nya dengan YZR-M1 tampaknya telah teratasi berkat beberapa intervensi pada sisi elektronik dan kemampuan untuk menemukan pengaturan terbaik selama akhir pekan. Berikut Kelemahan Maverick Vinales dan Cara Mengatasinya

Tahun lalu Vinales sering mengalami depresi, kemudian selama pra musim kembali percaya diri selama uji coba, hal ini berkat rasa percaya diri setelah berkolaborasi dengan manajer teknis baru Esteban Garcia, yang menggantikan Ramon Forcada.

Kelemahan Maverick Vinales dan Cara Mengatasinya

Mental Maverick Vinales mudah alami pasang surut, bisa dibayangkan bahwa hal ini membuat ragu para bos Yamaha untuk menjadikan Maverick Vinales sebagai pembalap nomor satu yang baru. Lin Jarvis, Managing Director Yamaha Motor Racing mengatakan. “Dalam kasus Maverick, saya akan mengatakan dia memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatannya adalah bahwa jika dia mengalami depresi, dia dapat terus memotivasi dirinya sendiri untuk berlatih, terus memacu motor, untuk berjuang dan kemudian kembali ke puncak. Kelemahannya adalah bahwa dia terlalu mudah terlibat dalam perasaan negatif (Bad Mood). Kemudian dia membalap tanpa banyak usaha untuk menghilangkan perasaan negatif itu. Jika Maverick berhasil tinggal di zona nyamannya, itu benar-benar dapat mencapai manfaat luar biasa.”

Butuh Mental Trainer atasi Bad Mood

Masalah Maverick adalah dari sisi mentalnya. Apakah dia membutuhkan pelatih mental untuk fase-fase perasaan negatif ini?.. Bos Yamaha Lin Jarvis menyatakan. “Saya tidak tahu apakah dia memilikinya. Para pembalap melihat semua aspek untuk persiapan mereka. Dia jelas tidak memiliki pelatih mental di sirkuit,” lanjut Lin Jarvis.

Satu hal yang menjadi catatan adalah di masa lalu Vinales hanya fokus dengan kecepatan satu putaran saja(dalam pengaturan pada hari Jumat dan Sabtu) bukan kecepatan balapan(Minggu). Kesalahan ini sekarang sudah dihilangkan.

Dampak ganti kepala mekanik

Pergantian pemimpin tim / kepala mekanik dari Ramon Forcada ke Esteban Garcia memiliki efek positif pada Maverick. Ramon Forcada memiliki pengetahuan yang hebat, keterampilan teknis yang luar biasa, dan banyak pengalaman. Tetapi kelemahan Ramon adalah dalam hal komunikasi pribadi. Apalagi usianya hampir 40 tahun lebih tua daripada Maverick. Jadi ada konflik generasi yang sangat besar dengan perbedaan usia.

Esteban Garcia lebih muda dan memiliki pendekatan yang berbeda, lebih manusiawi. Kedatangannya dalam tim tentu saja terbukti menjadi keuntungan bagi Maverick. Ditambah dengan seorang analis trek baru, Julian Simon. Kombinasi dengan anggota tim baru terbukti sangat baik untuk Maverick.

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Jorge Lorenzo : Valentino Rossi Meninggalkan Yamaha Karena Cemburu

RiderTua.com - Jorge Lorenzo mengingat kembali hubungannya dengan Valentino Rossi pada saat masih bersama di Yamaha, dimana ada persaingan di…

8 Mei 2024

Honda Pop 110i ES : Motor Bebek Unik yang Harganya Rp 30 Jutaan

RiderTua.com - Motor bebek yang punya desain khas retro klasik, baru saja kembali menghadirkan Honda Pop 110i ES dengan teknologi…

8 Mei 2024

Jorge Martin : Pindah ke Honda? Semuanya Berisiko Tapi Quartararo Memperbarui Kontraknya dengan Yamaha

RiderTua.com - Jorge Martin selalu menegaskan bahwa dirinya pasti akan meninggalkan tim Pramac pada akhir 2024 baik untuk pindah ke…

8 Mei 2024

Jorge Lorenzo : Pecco Bisa Mengalahkan Kecepatan Marquez Tapi Tidak dalam Hal Keberanian

RiderTua.com - Setelah pensiun dari MotoGP, Jorge Lorenzo selalu mengamati dan menganalisa peristiwa di Kejuaraan Dunia MotoGP. Mantan rider asal…

8 Mei 2024

Pedro Acosta : Gas Pol di Kualifikasi

RiderTua.com - Rookie Pedro Acosta bersiap melakoni balapan GP Prancis di Le Mans sebagai peringkat 4 di klasemen MotoGP. "Kami…

8 Mei 2024

Pecco Bagnaia : Keluhan Banyaknya Tombol Datang dari Rider yang Motornya Tidak Selevel Ducati

RiderTua.com - Setelah memenangkan gelar dunia Moto2, Pecco Bagnaia naik ke MotoGP pada 2019 saat berusia 22 tahun. Rider Italia itu…

8 Mei 2024