RiderTua MotoGP – Ducati diibaratkan buah apel merah, rasanya manis banyak disukai. Demikian pula yang dikatakan oleh Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, tim nya ibarat Apel… Mereka mengkritik Ducati karena tim yang berbeda. Tardozzi kemudian menanggapi kritik terhadap filosofinya. “Kami yang aneh, yang menciptakan sayap dan solusi lain yang kemudian ditiru oleh orang lain. Kami senang menjadi seperti ini, menjadi berbeda,” kata Davide sambil senyum.Ducati dikritik tapi kemudian mereka menirunya
Ducati dikritik tapi kemudian mereka menirunya
Namun uniknya ketika penemuan Ducati yang membuat motor mereka stabil pada kecepatan tinggi dicontoh lawan, Ducati justru “tetap” performanya. Sementara lawan semakin meningkat.
Ducati alami kondisi yang kurang baik, hasil dari dua balapan terakhir jauh di bawah harapan. Bahkan Dovizioso telah menyalahkan kurangnya kecepatan desmosedici saat di tengah tikungan…. Manajer tim Davide Tardozzi menyatakan timnya akan berusaha keras “Kami tidak akan pergi liburan pada bulan Juli dan Agustus mendatang. Kami memiliki part-part baru yan akan dicoba. Lawan kami telah meningkat lebih dari kami, melawan Marquez akan sulit.”
Menurut bos tim Tardozzi saingan mereka (Honda) telah meningkat secara signifikan di area yang merupakan kekuatan Ducati (Top Speed). Sementara Desmosedici belum membuat langkah besar di area titik lemah mereka. Selama bulan Juli departemen balap Ducati akan terus bekerja dan melihat apakah mereka dapat membawa hal-hal baru untuk memuaskan pembalap mereka di bulan Agustus.
Keluhan Dovizioso bahwa Ducati susah di belokan semua tim sudah mengetahuinya, Davide Tardozzi, Gigi Dall’Igna tahu, dan sedang mengerjakannya dan membawa frame baru ke Assen. Evolusi membutuhkan waktu, dan merupakan hasil dari berbagai langkah. Satu bagian tidak dapat menyelesaikan masalah, dan merupakan kombinasi dari semua bagian.