RiderTua MotoGP – Giacomo Agostini (77 tahun) adalah legenda balap dan pembalap paling sukses di dunia. Menurutnya karir Valentino Rossi sedang menuju ‘matahari terbenam’. Akhir pekan Assen adalah bukti yang tak terbantahkan, tetapi jangan pernah lupa bahwa Valentino Rossi tahu bagaimana dia menempatkan dirinya, bahkan setelah mengalami kemunduran yang paling sulit. “Valentino melakukan apa yang dia bisa, tetapi dia tidak bisa mengikutinya dan itu menciptakan masalah baginya,” kata Agostini dilansir media Quotidiano Nazionale. Menang atau kalah kita tetap ingin Valentino Rossi di MotoGP
Valentino Rossi alami hal yang sama untuk semua atlet seperti Maradona, Cassius Clay, Eddy Merckx dan tentunya Giacomo Agostini. Namun Rossi sepertinya lebih kuat melihat era persaingan saat ini sangat-sangat berat.. Terakhir kali Rossi memenangkan gelar juara dunia tahun 2009. Gelar kesepuluh Rossi hilang pada tahun 2015, setelah balapan terakhir yang kontroversial… hanya memisahkan 5 poin dari Jorge Lorenzo..
“Kami semua ingin dia berada di sana lagi, untuk selalu menjadi nomor satu. Tapi saya pikir jelas bagi semua orang bahwa lawannya jauh lebih kuat (muda). Valentino bersenang-senang dan masih ingin membalap, dia ingin berada di dunia itu dan bahkan jika dia mendapat posisi keempat, kelima dan tidak menang, dia bersenang – senang. Dia senang balapan dan ini membuatnya kuat menghadapi saat-saat sulit seperti ini”. yakin Giacomo Agostini…
Yang tersisa dari Valentino menurut Agostini hanyalah menikmatinya, termasuk Yamaha. Pasalnya, juara dunia sembilan kali masih bisa memberi saran berguna untuk memperbaiki motor yang masih ketinggalan dibandingkan Honda dan Ducati. Secara teknis menurut Agostini dia tahu lebih dari pembalap lain. Jadi jika ada yang salah dengan Yamaha dan ada sesuatu yang berubah, penilaian dan keputusan Rossi akan menjadi yang terbaik. Bos Yamaha Lin Jarvis berujar bahwa saat ini tim Yamaha setengah dari perhatian mereka adalah upaya rekayasa untuk persiapkan prototipe M1-2020, sebuah proyek yang terus berputar di sekitar Valentino Rossi dan The Doctor tetap menjadi acuan yang dipercaya Yamaha.
Jarvis berujar, “Kepercayaan kami kepada Rossi belum berubah, dia masih menjadi pembalap Yamaha tercepat dalam hal poin, tetapi kami harus bekerja lebih baik. Misi kami adalah menemukan konfigurasi motor yang tepat sejak Jumat”. Rossi dan Vinales diyakini bisa berada di podium jika bukan karena insiden yang disebabkan oleh Jorge Lorenzo.
Di Assen menurut Lin Jarvis, Valentino membuat kesalahan. Tetapi kecepatan balapan di lap pertama menunjukkan bahwa dia akan bersaing untuk posisi teratas. Yang penting bagi Yamaha saat ini adalah tetap bersama Rossi. Mendukungnya dan menemukan cara bekerja sama dengan tim untuk balapan berikutnya. Tutup Lin Jarvis.
RiderTua.com - Bagaimana jika Marc Marquez tetap melanjutkan dengan Honda?.. 'Saya bisa patah semangat ' katanya... Marc Marquez dipindahkan dari…
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
Leave a Comment